UDARA SANGAT TIDAK SEHAT

TK-PAUD Diliburkan

Pekanbaru | Senin, 19 Oktober 2015 - 11:50 WIB

TK-PAUD Diliburkan

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Hanya beberapa hari menikmati udara dengan kualitas sedang, kini warga Kota Pekanbaru harus menghirup udara yang kualitasnya sangat tidak sehat. Dunia pendidikan  kembali terancam. Bahkan aktivitas pendidikan tingkat TK dan PAUD terpaksa diliburkan dua hari ke depan.

Pengamatan Riau Pos, memang sejak dua hari belakangan kabut asap terlihat tebal dan lebih pekat serta tercium bau kayu terbakar. Sinar matahari yang beberapa waktu lalu mulai terang saat ini mulai redup seperti mau turun hujan.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Berdasarkan data dari Laboratorium BLH Pekanbaru, menunjukkan kualitas udara di Pekanbaru kembali menurun di level Sangat Tidak Sehat dengan posisi 291 psi.

”Kualitas udara saat ini mulai menurun. Di mana sebelumnya kualitas udara berada di level tidak sehat namun sekarang berada di level sangat tidak sehat,” ungkap Kepala Laboratorium BLH Pekanbaru Syahrial kepada Riau Pos,  Ahad (18/10).

TK-PAUD Libur

Sementara itu, melihat kondisi udara saat ini, Dinas Pendidikan (Disdik) Pekanbaru mengeluarkan kebijakan baru terkait proses belajar mengajar (PBM). Peserta didik untuk tingkat Taman Kanak-kanan (TK) dan PAUD diliburkan selama dua hari, Senin-Selasa (19-20/10).

Sedangkan untuk murid SD tetap bersekolah. Namun jam belajarnya dibatasi hingga pukul 10.00 WIB. Sedangkan untuk pelajar SMP dan siswa SMA tetap sekolah seperti biasa.

Demikian diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan Pekanbaru Prof Zulfadil kepada Riau Pos, Ahad (18/10). Keputusan ini diambil mengingat kabut asap saat ini pada telah membuat kualitas udara berada pada level sangat tidak sehat.

”Kami memang mengkhawatirkan semua anak didik terhadap bencana kabut asap. Kami juga tidak bisa meliburkan anak secara terus-menerus karena nantinya mereka tertinggal pelajaran cukup jauh, terutama untuk tingkat SD hingga SMA,” katanya.

Ia juga mengingatkan pihak sekolah agar mengawasi peserta didiknya tetap berada di dalam ruangan kelas selama PBM. “Jika kegiatan di luar kelas, tetap gunakan masker dan perbanyak minum air putih,” sarannya.

Warga Cemas

Kembalinya kabut asap ini cukup mengagetkan sebagian warga Kota Pekanbaru. Menipisnya kabut asap beberapa hari lalu ternyata tidak menjadi jaminan Pekanbaru terbebas dari kabut asap tebal.

Arni, salah seorang warga mengatakan dirinya beberapa hari lalu merasa cukup lega karena kabut asap sudah makin menipis. Namun ternyata saat ini muncul lagi.

”Hari ini malah makin tebal,’’katanya, kemarin.

Sedangkan Deni (22), salah seorang pengunjung Danau Bandar Sri Kayangan, Rumbai, Ahad (18/10) menyebutkan, ia tak menyangka kabut asap akan tebal kembali. ”Kabut asap yang kembali pekat saat ini benar-benar di luar dugaan saya.

Padahal siang tadi cuaca cukup mendukung, tidak terlalu pekat. Eh, semakin sore semakin pekat saja,” keluhnya kepada Riau Pos.

Ia pun meminta pemerintah tetap konsekuen mengatasi bencana kabut asap yang belum berakhir. ”Masalah asap ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pemerintah. Apalagi kasus asap saat ini belum bisa teratasi dengan baik,’’ sebutnya.

Ia khawatir, jika kabut asap terus menebal, jumlah warga yang menjadi korban akan terus bertambah. ”Banyak yang teraniaya akibat asap ini. Terlebih lagi masyarakat kecil.

 Orang-orang besar bisa tenang-tenang di rumah karena ada AC (air conditioner, red). Sedangkan orang kecil hanya punya kipas. Mana mempan kupas mengusir asap yang masuk ke dalam rumah,” sebutnyanya.

Kunjungan ke Danau Bandar Menurun

Dampak kabut asap sangat berpengaruh terhadap jumlah kunjungan wisata ke Danau Bandar Sri Kayangan, Kecamatan Rumbai Pesisir. Ahad (18/10), hanya terlihat beberapa pengunjung di danau tersebut. Namun begitu, para pengunjung tetap melakukan aktivitas wisatawan seperti biasanya tanpa menghiraukan paparan asap di tengah danau.

Havid (34), pengelola Danau Bandar Sri Kayangan menyebutkan, semenjak Sabtu lalu, jumlah pengunjung kurang dari setengahnya jika dibanding hari biasanya pada akhir pekan. Memang paparan asap yang kembali pekat dirasa membuat masyarakat enggan untuk pergi keluar rumah.

”Jumlah pengunjung yang datang hari ani saja hanya mencapai 30 an orang saja, padahal jika dibanding hari biasanya pada sabtu dan minggu bisa diatas 60 orang,”ucap Havid.(cr4/cr2/yls)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook