PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Rangkaian Hari Ulang Tahun (HUT) ke-65 Provinsi Riau dan HUT ke-77 Republik Indonesia (RI) dimeriahkan Pemko Pekanbaru dengan menggelar Gerak Jalan Merdeka, Kamis (18/8). Hadir ribuan siswa SMP dan SMA sebagai peserta.
Para siswa berasal dari sekolah-sekolah yang ada di Pekanbaru. Gerak Jalan Merdeka dipusatkan dan dimulai di halaman Mal Pelayanan Publik (MPP) Pekanbaru, Jalan Jenderal Sudirman. Peserta dilepas secara resmi oleh Asisten II Setdaprov Riau H M Job didampingi Asisten I Setko Pekanbaru Syoffaizal yang mewakili Penjabat (Pj) Wali Kota (Wako) Pekanbaru dan Kadisdik Kota Pekanbaru Ismardi Ilyas.
Syoffaizal mengatakan banyak manfaat yang bisa didapat dari Gerak Jalan Merdeka tersebut. Seperti melatih kedisiplinan, menjaga kesehatan serta meningkatkan kebersamaan.
"Selain itu juga untuk memupuk semangat perjuangan kemerdekaan. Semoga kegiatan ini terus berlangsung di tahun-tahun berikutnya, setelah dua tahun kita vakum akibat pandemi Covid-19," kata Syoffaizal usai kegiatan.
Ia juga mengajak seluruh peserta Gerak Jalan Merdeka untuk sama-sama mendukung program prioritas Pj Wali Kota di antaranya penanganan banjir, jalan rusak dan sampah.
"Para guru dan kepala sekolah tolong dibimbing peserta didiknya untuk mencintai kebersihan dan memupuk kembali semangat gotong-royong, mulai dari lingkungan sekitar," ucapnya.
Syoffaizal menyebut, Disdik Pekanbaru mencatat sebanyak 99 sekolah yang terdiri dari 53 SMP dan 46 SMA/SMK dengan masing-masing regu beranggotakan 16 orang sebagai peserta Gerak Jalan Merdeka.
"Sehingga jika dijumlahkan peserta Gerak Jalan Merdeka, undangan dan suporter, tak kurang 2.000 orang berkumpul di halaman gedung MPP sehingga menjadi penuh, tumpah ke jalan," terangnya.
Ribuan siswa juga berkeliling berparade per regu menunjukkan yel-yel sekolah masing-masing. Mereka menempuh rute Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Cut Nyak Dien dan kembali ke komplek MPP Pekanbaru.
KadisdikPekanbaru Ismardi Ilyas mengatakan, para peserta kegiatan lomba gerak jalan ini memakai baju olahraga bernuansa Melayu. "Para peserta kita ini memakai baju olahraga bernuansa Melayu. Jadi ada yang memakai tanjak, songket dan sejenisnya karena itu nantinya akan dinilai oleh Kodim Pekanbaru," jelas dia.(yls)
Laporan M ALI NURMAN, Kota
