Pasar Pagi Arengka Sering Kebanjiran

Pekanbaru | Jumat, 19 Juli 2013 - 09:47 WIB

Pasar Pagi Arengka Sering Kebanjiran
Jalan Pasar Pagi Arengka selalu tergenang air dikarenakan tidak berfungsinya drainase, Kamis (18/7/2013). Foto: DEFIZAL/RIAU POS

Laporan JOKO SUSILO, Pekanbaru

Buruknya saluran drainase Pasar Pagi Arengka, seringkali membuat aktivitas yang sudah berlangsung sejak dini hari menjadi terganggu. Pasalnya, kedalaman air bisa mencapai hingga 20 centimeter, saat hujan lebat.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Menurut Era Susanti (32), padagang mie yang berjualan tepat di belakang kios buah, Pasar Pagi Arengka kepada Riau Pos, Kamis (18/7). Jika sedang turun hujan lebat, kedalaman air yang membanjiri bisa mencapai lebih dari 20 centimeter.

‘’Kalau hujan terpaksa pakai sepatu boot, kalau tidak kaki jadi gatal-gatal. Selain itu pasar juga jadi becek, sehingga para pembeli enggan untuk berbelanja dan langusng masuk ke dalam. Karena kan di dalam juga ada pasar sayur dan ikan,’’ terang wanita yang akrab disapa Era ini.

Selain itu, aktivitas bongkar ikan yang terjadi dinihari, memerlukan banyak air untuk mencuci ikan. Akibatnya, jalanan menjadi banjir hingga pukul 09.00 WIB karena drainase tersumbat.

‘’Bongkar muatnya, selalu banyak memerlukan air. Karena parit tak berfungsi baik, makanya air amis bekas cucian ikan melimpah hingga ke ruas jalan,’’ tambah Era.

Dari pengamatan Riau Pos, setiap pagi selalu ada genangan air tepat di persimpangan Arengka. Kondisi ini membuat pengendara sepeda motor menjadi terganggu, karena sepatu dan celana pengendara basah oleh genangan air yang berbau amis. Sedangkan di bagian belakang kios buah, lapak yang tersedia terlihat semrawut dan tanahnya becek sisa banjir.

‘’Kalau hanya air bisa mungkin kita tak akan mengeluh, tapi airnya amis sehingga ketika bekerja baunya tetap lengket di celana dan sepatu,’’ keluh Efri, Satpam salah satu perumahan di Kecamatan Tampan.

Azmi Lempar Tanggung Jawab

Genangan air yang meluber dari Pasar Pagi Arengka ke jalan raya semakin parah. Bahkan genangan merembes sampai ke tengah jalan persimpangan itu.

Salah satu penyebab melubernya air pasar tersebut karena tidak profesionalnya pengelolaan pasar yang tak menyediakan tampungan air. Diperparah lagi dengan tidak adanya drainase atau saluran airnya.

“Kondisi ini sudah berlangsung lama, tetapi tidak pernah diperbaiki. Drainase pun tidak ada sehingga air pasar pun meluber ke jalan raya. Kita berharap pemerintah segera membangun drainasenya sehingga air tersebut tertampung,” sebut warga setempat.

Air genangan yang meluber tersebut bercampur limbah pasar, sehingga baunya tercium sangat tidak sedap sekali. Bercampur lumpur dan anyir.

Menanggapi kondisi tersebut, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Pekanbaru, Azmi cepat-cepat melempar tanggungjawab pembangunan drainase di jalan tersebut.

Disebutkan dia, Jalan Arengka tersebut tanggung jawab nasional dan tentang pembangunannya juga pihak nasional. Namun demikian pemerintah setempat dikatakan Azmi tidak lepas tangan begitu saja, melainkan ikut campur tangan.

“Kita bertanggung jawab juga tentang kebersihannya. Kita selama ini ikut membersihkan pasar tersebut. Tetapi untuk pembangunan drainase itu tanggung jawab pusat,” ujarnya.(eca)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook