Wako Harus Serius Tangani Banjir

Pekanbaru | Kamis, 19 Juli 2012 - 08:40 WIB

PEKANBARU (RP) — Persoalan banjir di ruas jalan utama seperti Jalan Jenderal Sudirman, Tabek Gadang Panam, dan beberapa kawasan lain di Kota Pekanbaru tidak kunjung teratasi hingga saat ini. Pemko pun dinilai tidak serius menangani masalah ini.

Pengamat perkotaan Ir Mardianto Manan MT meminta wali kota untuk serius menyelesaikan persoalan banjir di Kota Bertuah.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

‘’Wali kota jangan bingung dong. Kalau wali kotanya bingung, apalagi warganya,’’ sindir pengamat perkotaan Ir Mardianto Manan MT saat ditemui Riau Pos, Rabu (18/7).

Mardianto pun memberi contoh persoalan banjir di Tabek Gadang.

‘’Lihat saja banjir Simpang Tabek Gadang. Mari kita lihat kontur kotanya, mulai dari simpang SKA, lalu terus simpang Jalan Ardat, kan terus menanjak ke atas kemudian menuju Panam. Begitu juga dari Jalan Ring Road, kemudian sampai Tugu Songket, berbelok ke kiri Jalan SM Amin, terus menuju Jalan HR Soebrantas, kita juga akan mendapati jalan yang mendaki. Artinya, Panam itu berada pada dataran tinggi. Tapi kok masih banjir?,’’ ujarnya.

Mardianto yang juga ketua Jurusan Ilmu Perencanaan Wilayah dan Kota (Planologi) Fakultas Teknik UIR ini mengemukakan solusinya untuk Tabek Gadang di mana harus diukur secara benar berapa pemangkasan yang bisa dibuatkan hantaran air dengan kapasitas debit air yang cukup besar. Kemudian, alur air ditata sedemikian rupa dengan pembuatan drainase yang memadai, sampai ke kawasan pembuangan air.

‘’Tidak seperti sekarang, ada drainase di depan SPBU SM Amin, tapi airnya tidak mengalir. Karena apa? Ya karena tinggi, drainase tidak dalam, sama rata antara satu ujung dengan ujung lainnya. Seharusnya di mana lebih tinggi, disitu dikeruk lebih dalam. Dan buat kawasan tangkapan air yang memadai. Dulu ada wacana dibebaskan lahan di Cipta Karya, untuk resapan air. Sampai sekarang, tidak juga ada. Kalau tidak dilakukan upaya mengatasi yang konprehensif, tidak sepotong-potong, tidak mungkin Tabek Gadang akan banjir lagi. Tapi ingat, jangan mengatasi satu titik banjir, menyebabkan titik banjir di tempat lain, makanya disebut konprehensif,’’ papar Mardianto.

Terhadap titik banjir lain, terutama di tengah kota. Mardianto menyebut Pemko Pekanbaru seharusnya sudah sejak lama, merevitalisasi drainase yang saat ini sudah tidak memadai menampung debit air yang tinggi.

Di tambah kawasan resapan sekitar yang drastis berkurang. Contohnya, kata dia, semua kawasan resapan di depan ruko sudah disemenisasi, sehingga semua air tertumpah ke jalan.

‘’Dan Pemko Pekanbaru harus memikirkan dari sekarang, membebaskan dan membangun kawasan tangkapan air seperti di taman kota samping Hotel Aryaduta sebanyak-banyaknya. Kalau tidak begitu, titik banjir tidak akan berkurang, malah semakin bertambah, walaupun tiap tahun ada program katanya mengatasi banjir, tapi yang dilakukan proyek membangun drainase sepotong-sepotong,’’ sebut dosen Pascasarjana Sosiologi Perkotaan Universitas Riau ini.

Prioritas 14 Titik Banjir

Banjir yang melanda Kota Pekanbaru setiap hujan turun benar-benar menjadi permasalahan Pemko Pekanbaru. Sempat menyatakan beberapa wilayah rawan banjir sudah bebas kenyataan dilapangan berbeda.

Melihat kondisi tersebut, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (Dinas PU) Pekanbaru Azmi ST MT menyatakan tahun ini dia akan memperbaiki 14 titik daerah rawan banjir yang ada di Pekanbaru.

‘’Saya sudah melihat program yang ada di Dinas PU Pekanbaru ini karena bagaimanapun saya baru. Dari sana Dinas PU memiliki program prioritas mengatasi masalah banjir ini dengan memperbaiki 14 titik daerah rawan banjir. Baik drainase, jalur air atau kegiatan lainnya. Ini juga akan kita lakukan tahun ini dan yang akan dianggarkan pada APBD Perubahan nanti,’’ terang Kepala Dinas PU Kota Pekanbaru, Azmi ST MT kepada Riau Pos, Rabu (18/7) di Kantor Wali Kota Pekanbaru. .

Dijelaskannya, persoalan banjir yang kerap terjadi di Pekanbaru ini merupakan tugas yang berat. Meski begitu, untuk mengatasi sementara daerah rawan banjir ini tetap akan dilakukan Dinas PU.

‘’Untuk menyelesaikan semuanya kita harus memiliki strategi. Bagaimana membangun jalur air ke Sungai Kampar atau Siak, makanya ini memerlukan waktu yang lama. Tidak hanya itu, kita juga akan menambah waduk penampungan yang sebelum hanya ada empat buah yaitu waduk Diponegoro, waduk Cipta Karya, waduk Garuda Sakti, dan waduk di Stadion Rumbai. Jadi sementara yang ada dulu dimaksimalkan sebelum ke depan Pekanbaru benar-benar bebas dari bajir,’’ tegasnya.(eko)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook