Laporan MUSLIM NURDIN, Marpoyan Damai muslim-nurdin@riaupos.co
Proses pembagian kartu e-KTP ternyata sangat memerlukan kesabaran masyarakat. Prosesnya tidak semudah pada saat perekaman data.
Kacau. Itulah hasil pengamatan Riau Pos saat melihat proses pembagian kartu e-KTP yang sudah siap cetak kepada masyarakat di Kantor UPTD Kecamatan Marpoyan Damai, Kamis (14/6).
Saat itu, Disdukcapil belum mengambil kebijakan pengambilan kartu melalui surat undangan. Sehingga masyarakat pun berbondong-bondang mendatangi kantor camat untuk mengambil kartu.
Tak sedikit masyarakat yang mengeluh karena setibanya di kantor camat, mereka ternyata tidak bisa langsung memastikan bahwa kartu e-KTP-nya sudah selesai dicetak. Tapi masyarakat malah diarahkan untuk memastikan namanya terlebih dahulu di kantor kelurahan.
Jika sudah memastikan namanya ada di kantor kelurahan, barulah masyarakat diminta untuk datang ke kantor UPTD Kecamatan.
Untuk merasakan apa yang di rasakan oleh masyarakat, Riau Pos mencoba untuk ikut mencari dengan membolak balik kertas yang berisi nama-nama warga di kantor Camat Marpoyan Damai.
Kesulitan yang terbesar dirasakan Riau Pos adalah dalam perekapan nama, petugas Disdukcapil tidak menyusun berdasarkan kelurahan. Akan tetapi di dalam satu berkas itu dibuat bercampur aduk.
Ada yang berasal dari Kelurahan Maharatu, Tangkerang Tengah, Wonorejo, dan ada juga yang berasal dari Kelurahan Sidomulyo Timur.
Yang menyedihkan lagi, sudah dua jam Riau Pos membolak balik nama yang ada di kertas rekap, nama yang dicari tidak ditemukan. Kalau pun ada nama yang sama, alamatnya tidak pula sesuai.
Suryani, warga Jalan Kartama, Kelurahan Sidomulyo Timur yang dijumpai Riau Pos di Kantor Camat Marpoyan Damai mengungkapkan, agar pembagian kartu e-KTP ini berjalan tertib, ada baiknya setiap kelurahan itu membagi berkas nama-nama tersebut kepada setiap RW.
Selanjutnya RW membagikan berkas itu kepada masing-masing RT. Nantinya RT-lah yang akan memilah nama-nama warganya yang kartu e-KTP-nya sudah selesai dicetak.
‘’Kalau seperti sistem sekarang ini, jujur memang sangat menyulitkan masyarakat. Karena kalau melihat di kantor kelurahan itu bukan kita saja yang mau melihat. Tapi masyarakat lain juga mau melihat. Yang lebih parah itu, terkadang berkas yang sudah kita lihat sebelumnya, belakangan malah dilihat lagi. Karena berkas nama-nama yang ada di kelurahan itu tidak tersusun, melainkan berserakan begitu saja di meja. Inilah yang membuat kepala menjadi pusing,’’ ungkapnya.
Ketua RW 02, Kelurahan Sidomulyo Timur, Kecamatan Marpoyan Damai, Mispon kepada Riau Pos mengatakan, pihaknya tidak bisa untuk memastikan mana-mana saja warganya.
Untuk menentukan itu, dia hanya membagikan setiap berkas berisi nama-nama masyarakat itu ke masing-masing Ketua RT. Selanjutnya RT-lah yang akan menyampaikan kepada masing-masing warganya.
‘’Kalau saya yang disuruh mencari nama-nama warga yang ada RW 02 ini, terus terang kita tidak hapal semua, karena jumlah warga yang ada itu tidak sedikit. Makanya kita minta bantu melalui RT,’’ ujarnya.
Di tempat terpisah, Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Pekanbaru Drs H M Noer MBS kepada Riau Pos, Ahad (17/6) mengatakan, mulai Senin (hari ini, red) sistem pembagian e-KTP dibagi langsung per RW dan per RT disertai surat pemanggilan kepada pemilik KTP.
Sehingga masyarakat tidak perlu untuk mencari satu persatu namanya di kantor kecamatan ataupun di kantor kelurahan.
M Noer juga menyebut, jika nanti memang dirasa perlu pihaknya akan melemburkan petugas pada hari Sabtu untuk memaksimalkan pengambilan KTP elektronik. Namun sementra ini pelayanan masih berlangsung di hari kerja.***