(RIAUPOS.CO) - DPRD Pekanbaru terus mengingatkan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru soal perusahaan yang dimenangkan dalam mengelola persampahan Kota Pekanbaru ini. Dengan tegas disampaikan kepada pemko, agar kasus tahun lalu tidak terulang. Oleh karena itu harus melihat jelas latar belakang perusahaan yang dimenangkan.
Pasalnya, jika salah menunjuk pemenang, apalagi yang digunakan untuk pengelolaan itu adalah uang rakyat dengan jumlah yang tidak sedikit Rp1,76 miliar, dampaknya bukan ke pemko, atau dinas terkait, atau ULP. Akan tetapi dampaknya masyarakat yang menanggungnya.
Diketahui, pemko memang sudah menentukan pemenang untuk perusahaan yang akan mengelola sampah di zona I. Beredar kabar perusahaan yang dimenangkan merupakan perusahaan yang sudah wanprestasi. Ini membuat DPRD Pekanbaru khawatir, dan meminta supaya pemko tidak main-main dan diingatkan tidak ada permainan dalam menunjuk pemenang.
Hal ini disampaikan Ketua Komisi IV DPRD Pekanbaru Roni Amriel SH MH. Dia mendapat kabar perusahaan yang dimenangkan perusahaan yang pernah dinilai wanprestasi oleh pemprov DKI. Ia pun merasa aneh, dan mempertanyakan hal ini."Perusahaan yang wanprestasi kok bisa menang di Pekanbaru?" tanya Roni.
Apalagi disebutkan Roni, Pekanbaru masih trauma dengan persoalan sampah yang menjadi isu nasional pada tahun lalu. Diminta ini menjadi perhatian serius Pemerintah Kota (Pemko) dalam menentukan pemenang tender.
‘’Dari masalah yang pernah terjadi dan sampai hari ini masih menjadi trauma. Jangan mau jadi keledai, karena keledai pun tak mau masuk lobang dua kali. Karena masalah yang pernah terjadi sebelumnya itu menjadi preseden buruk bagi masyarakat Pekanbaru," paparnya. Politisi Golkar ini juga menyebutkan, apakah dalam menentukan pemenang tidak ada melakukan investigasi terhadap perusahaan yang dimenangkan, track record-nya. ‘’Dan dari awal kami juga sudah peringatkan untuk lebih hati-hati dalam menentukan pemenang tender. Tentunya harus mempunyai kualifikasi, track record yang baik dan teruji harusnya. Kalau nanti perusahaan yang track record-nya tidak benar dimenangkan, dikhawatirkan akan terjadi masalah baru lagi,’’ ungkap Roni.
Dan memang, ditegaskan Roni, sampai ditentukan pemenang oleh pemko, pihaknya belum mendapatkan informasi yang pasti dari proses pemenangan, dan terhadap perusahaan yang dimenangkan. Dan informasinya didapat dari media massa. Dan pihaknya juga akan melakukan pengecekan langsung pekan depan.
‘’Oleh karena itu, saat ini kami sedang dalam membahas pansus, dan setelah selesai nanti kami akan hearing dinas terkait, DLHK mempertanyakan persoalan zona II yang sudah jalan, serta kendalanya, agar ada evaluasi. Termasuk juga mempertanyakan soal pemenang tender untuk zona I. Dan akan mengecekan perusahaan ini ke Jakarta,’’ sebutnya.(lin)
Laporan Agustiar, Kota