PENDERITAAN MIRA OTOVIA, BOCAH SEMBILAN TAHUN

Paha Digerogoti Tumor, Terpaksa Tianggalkan Bangku Sekolah

Pekanbaru | Rabu, 18 Desember 2013 - 10:58 WIB

 Paha Digerogoti Tumor, Terpaksa Tianggalkan Bangku Sekolah
TERBARING: Mira didampingi ibunya Junaida, terbaring lemah di RSUD Arifin Achmad, Selasa (17/12/2013).Foto: *4/Mirshal/Riau Pos

Laporan Ilham Muhammad Yasir, Kota ilhammyasir@riaupos.co

Mira Otovia (9), bocah perempuan bar usia sembilan tahun ini hanya bisa terbaring lemah di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad Kota Pekanbaru. Ia menderita tumor di bagian paha.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Anak ketiga dari pasangan Khairuddin (34) dan Junaida (34) warga Teluk Merbau, Kecamatan Kubu, Kabupaten Rokan Hilir digerogoti tumor sejak tujuh bulan terakhir. Akibat penyakit yang dideritanya, Mira Otovia harus terpaksa meningggalkan bangku sekolah.

Khairuddin yang dikunjungi Riau Pos di RSUD Arifin Achmad, Selasa (17/12) siang menceritakan, apa yang dialami anaknya yang duduk di bangku kelas III SDN 001 Teluk Merbau tersebut, sebenarnya telah terjadi sejak tahun 2012 lalu.

‘’Tahun lalu sekitar bulan Oktober, dia sempat dirawat di RSUD Arifin Achmad dan menjalani perawatan hingga sembuh dan bisa kembali ke sekolah. Namun, sekitar bulan Mei paha kirinya kembali bengkak tepat didekat bekas operasinya,’’ ujar Khairuddin.

Namun, karena keterbatasan biaya, pengobatan Mira hanya dilakukan secara tradisional, sehingga tidak bisa maksimal. Kemudian setelah mendapat kartu Jamkesmas, Rabu (11/12) ia kemudian di bawa ke RSUD Bagan Siapi-api. Tetapi Mira dirujuk untuk menjalani perawatan di RSUD Arifin Achmad.

Menurut paman Mira, Mukhlis, selama menjalani perawatan Mira telah menghabiskan sebanyak tujuh kantong darah. Sebab selama menderita tumor, tubuhnya terlihat kurus dan kekurangan  darah.

Hanya paha kakinya yang membengkak hingga tiga kali lebih besar dari paha kanannya.

‘’Ya kami juga terpaksa mencari beberapa kantong darah, mudah-mudahan ada yang membantu baik untuk mencari darah yang dibutuhkan. Ataupun membantu biaya perawatannya. Sebab orang tua nya juga tergolong dari keluarga kurang mampu. Sementara anak pertama dan kedua dititip di rumah keluarga di Rohil karena masih sekolah,’’ terang Mukhlis.(*4)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook