LPPM Unri Kembangkan Hijauan Pakan Ternak

Pekanbaru | Rabu, 18 November 2020 - 13:00 WIB

LPPM Unri Kembangkan Hijauan Pakan Ternak
Tim Desa Binaan LPPM Unri dan Kelompok Peternak foto bersama di kebun bibit rumput hijauan pakan ternak Desa Koto Simandolak beberapa waktu lalu. Dari kiri Dr Djaimi Bakce, Ketua Tim (baju putih) Prof Almasdi Syahza, Ketua LPPM (baju biru) Prof Aras Mulyadi, Rektor Unri (rompi baju merah) dan warga sekitar. (LPPM Unri for RiauPos.co)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Riau (Unri) melaksanakan pengembangan ternak ruminansia di Desa Koto Simandolak, Kecamatan Benai Kabupaten Kuantan Singingi. Ide pelaksanaan kegiatan ini berasal dari Prof Dr Ir Aras Mulyadi DEA, Rektor Unri yang merupakan putra daerah Desa Kota Simandolak. Desa tersebut memiliki sistem pengusahaan ternak ruminansia yang masih tradisional, yakni ternak dilepas liarkan tanpa dikandangkan. Pakan ternak hanya mengandalkan rumput alam. Kotoran ternak belum dimanfaatkan secara optimal sebagai pupuk organik dan bahan baku biogas. 

Untuk mengatasinya, sekaligus mewujudkan Desa Koto Simandolak sebagai Desa Mandiri Berbasis Peternakan, maka perlu dilaksanakan pengabdian masyarakat dengan skema desa binaan. Kegiatan pengabdian ini akan dilakukan selama 5 tahun (2020-2024). Melalui mekanisme pendampingan secara berkala kepada kelompok masyarakat dan lembaga perekonomian desa. Tim ini diketuai Dr Djaimi Bakce SP MSi. Dengan anggota Prof Dr Ir Aras Mulyadi DEA, Prof Dr Almasdi Syahza SE MP, Prof Dr Zulfan Saam MS, Dr  Ir Adi Wirman MS, dan Dr Ir Evy Rossi MSc.


"Tahun pertama ini difokuskan pada kegiatan pelatihan, pendampingan dan demotrasi tentang manajemen pakan ternak ruminansia, budidaya ternak kerbau, pengenalan hijauan pakan ternak, dan budidaya hijauan pakan ternak," ujar Dr Djaimi.

Pengembangan kebun bibit hijauan pakan ternak dilakukan dengan menanam 3 jenis rumput hijauan pakan ternak, yakni rumput gajah Thailand sebanyak 1000 stek, rumput odot sebanyak 1000 stek, dan rumput setaria 160 batang. 

Sebagai rekomendasi, pada tahapan berikutnya perlu pengembangan dan penyebarluasan hijauan pakan ternak secara masif dan sistematis di desa tersebut.  Potensi ekonomi produk dari ternak ruminansia di samping daging, yang belum dimanfaatkan. Karena itu, perlu memperkenalkan dan mengaplikasikan teknik pemanfaatan kotoran ternak untuk pupuk organik padat dan cair, memperkenalkan serta mengaplikasikan tenik pemanfaatan kotoran ternak sebagai bahan baku biogas.(azr/kom)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook