PEKANBARU (RP) - Aksi kejahatan dengan modus jambret akhir-akhir ini marak terjadi di Pekanbaru.
Menurut catatan dari pihak kepolisian, sudah sekitar 32 orang pelaku jambret ditangkap dalam kurun waktu sebulan terakhir. Keseluruhannya beraksi di wilayah hukum Mapolresta Pekanbaru.
Hal tersebut disampaikan Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol R Adang Ginanjar melalui Kasat Reskrim Kompol Arief Fajar kepada Riau Pos, Jumat (15/11).
Dikatakannya, ke-32 pelaku tersebut ada yang langsung diamankan sesaat setelah beraksi dan ada juga dari hasil pengembangan dan pembekukan di tempat persembunyiannya.
‘’Beberapa di antaranya ada yang tertangkap massa, namun ada pula dari hasil pengungkapan kita dengan melakukan penggrebekan di rumah kos maupun rumah para tersangka,’’ kata Kasat.
Pelaku jambret tersebut paling banyak diamankan dari wilayah hukum Polsek Bukitraya. Di mana wilayah tersebut dirasa memiliki beberapa titik yang rawan kejahatan dan mobilitas masyarakatnya tinggi.
Kapolsek Bukitraya Kompol M Sembiring saat ditanyakan mengenai upayanya untuk mengantisipasi hal tersebut mengatakan, pihaknya sudah membentuk pengamanan ekstra di beberapa titik yang dianggap rawan.
Salah satunya adalah menempatkan minimal dua anggota yang selalu siap berjaga dititik rawan tersebut.
Tembak di Tempat
Anggota DPRD Pekanbaru Tengku Azwendi Fajri SE, menilai para aparat penegak hukum sudah harus tegas dalam menyikapi kasus penjambretan. Bila diperlukan, jambret tembak di tempat sebagai sanksi tegas aparat dalam memberikan efek jera.
‘’Jambret merajalela tak pandang siapa orangnya, dari kalangan anak muda pun ya, bahkan saya telah menerima laporan jika pelajar pun melakukan hal yang sama,’’ ujar politisi muda Partai Demokrat ini kepada Riau Pos, kemarin.(ilo/eko/*5/*4)
