PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Dikepung 49 titik hotspot di Provinsi Riau menyebabkan kondisi udara kota Pekanbaru kembali memburuk, sebelumnya kondisi udara berada pada level tidak sehat. Namun pada hari ini, Ahad (18/10/2015) sore kondisi udara berada pada level sangat tidak sehat dengan tingkat pencemaran (PM10) 291 Psi.
"Memang hari ini kondisi udara Pekanbaru terjadi perubahan dari tidak sehat menjadi sangat tidak sehat dengan tingkat pencemaran udara mencapai 291 Psi," ujar Syahrial, Kepala Labor Udara BLH kota Pekanbaru kepada Riaupos.co, Minggu (18/10/2015)
Mengenai kandungan udara saat ini disebutkan Syahrial, terdapat Sulfur Dioksida (SO) barada pada posisi kosentrasi 17 Psi, Karbondioksida (CO2) berada pada posisi konsentrssi 24 Psi, Nitrogen dioksida (NO2) berada pada posisi konsentrasi 54 Psi dan kandungan O3 berada pada posisi konsentrasi 87 Psi. Ungkapnya.
Sementara itu, memburuk kondisi udara di kota Pekanbaru akibat meningkatnya titik hotspot di Pulau Sumatra. Berdasarkan pantauan satelit Terra-Aqua Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiuan Pekanbaru, Minggu (18/10/2015) pagi, terdapat 813 titik di Sumatra yang tersebar di Bengkulu 5 titik, Jambi 70 titik, Sumsel 645 titik, Lampung 27 titik, Kepri 6 titik, Babel11 titik dan Riau 49 titik.
"Memang pada pagi ini terjadi peningkatan titik hotspot yang sangat signifikat, karena hasil pengukuran semalam titik hotspot di pulau Sumatra hanya berjumlah 238 titik sedang di Riau titik hotspot nihil," kata Slamet, Kasi Data dan Informatika BMKG stasiun Pekanbaru.
Ia menjelaskan, 49 titik hotspot di Riau yang tersebar di enam Kabupaten/kota diantaranya, di Kabupaten Meranti 9 titik, Bengkalis 9 titik, Siak 13 titik, Pelalawan 3 titik, Inhil 8 titik, dan Inhu 7 titik,
"Titik hotspot yang berada di Riau memiliki tingkat kepercayaan mencapai di atas 70 persen, artinya terdapat 35 titik api," paparnya.
Laporan: Riri R Kurnia
Editor: Yudi Waldi