Ganjal Mesin ATM di 25 TKP, Pelaku Raup Rp 100 Juta

Pekanbaru | Jumat, 18 September 2020 - 08:55 WIB

Ganjal Mesin ATM di 25 TKP, Pelaku Raup Rp 100 Juta
Pelaku pencurian ganjal ATM Mandiri AD alias Adri (38), RA alias Dani (43) dan R alias Erik (44) diamankan di Polsek Tampan beberapa waktu lalu.(POLSEK TAMPAN FOR RIAUPOS.CO)

PEKANBARU, (RIAUPOS.CO) - Modus ganjal mesin anjungan tunai mandiri (ATM)kembali terjadi. Tak tanggung-tanggung, pelaku melancarkan aksinya di 25 tempat kejadian perkara (TKP) yang berbeda.  

Ini diungkap oleh Kapolresta Pekanbaru Kombes Nandang Mu’min Wijaya melalui Kapolsek Tampan Kompol Hotmartua Ambarita.  "Kembali kami amankan tiga orang sindikat modus ganjal ATM pada Selasa (15/9) dini hari. Mereka AD alias Adri (38), RA alias Dani (43) dan R alias Erik (44). Karena melawan petugas, tiga pelaku pun diberi tindakan terukur (tembak, red) pada kaki," ungkapnya.


Pelaku dikatakannya bukan jaringan yang sama dengan pelaku ganjal ATM sebelumnya."Dua orang yang diamankan sebelumnya spesialis ganjal ATM BRI dan BNI. Namun, yang kita amankan saat ini spesialis Bank Mandiri," terangnya.

Diuraikannya, penangkapan itu dimulai dari pelaku AD pada Selasa pukul 04.00 WIB. Selanjutnya, kembali berhasil menangkap pelaku RA alias Dani beserta satu unit kenderaan roda empat yang digunakan para pelaku saat beraksi.

Tak berhenti di situ, hasil pengembangan tim opsnal yang dipimpin Kanit Reskrim Iptu M Bahari Abdi pun didapati pelaku ketiga yakni R alias Erik. Dari tangan R alias Erik didapati alat yang biasa mereka gunakan untuk mengganjal kartu ATM, yakni berupa patahan barang lidi.

"Penangkapan terhadap tiga pelaku berawal dari laporan korban Friswan Sinaga (56) yang saat itu transaksi di ATM SPBU Jalan SM Amin, Tampan. Sebelumnya pelaku telah memasang jebakan lidi untuk mengganjal ATM," ucapnya.

Sehingga, beberapa kali mencoba, tetap saja tidak mau terpasang. Salah satu pelaku pun datang dan berpura-pura membantu korban memasukkan ATM ke mesin.

"Di saat itulah niat jahat pelaku datang. Dengan cepat mengganti kartu ATM asli milik korban dengan kartu ATM palsu yang sudah disediakannya. Lalu, pelaku mengembalikan kartu ATM palsu kepada korban," ujarnya.

Setelah diberikan kepada korban, pelaku menuntun korban untuk menempelkan kartu palsu itu ke tulisan E-Money di ATM tersebut untuk melakukan transaksi. "Dengan begitu, nantinya akan keluar dan tertera di mesin ATM meminta nomor pin. Selanjutnya, korban menekan nomor pin dan pelaku pun langsung mengingatnya," kisahnya.

Begitu mengetahui kode pin ATM korban, pelaku meminta korban untuk mencari gerai ATM lain dengan meyakinkan ATM di lokasi awal memang benar rusak. Begitupun dengan pelaku yang turut pergi meninggalkan lokasi dan mencari gerai ATM lain.

"Pelaku langsung mengambil uang di mesin ATM BCA yang tidak jauh dari TKP. Dan saat itu, korban menerima pesan singkat banking, bahwa bahwa ada transaksi penarikan tunai melalui rekenin nya senilai Rp 3,4 juta. Hasil penyidikan, ketiga pelaku mengakui telah melakukan aksi yang serupa dengan total keseluruhan sebanyak 25 TKP. Selama itu, komplotan ini berhasil menggasak total lebih kurang Rp 100 juta," katanya.

Adapun 25 TKP yang jadi sasaran pelaku di antaranya, ATM SBPU Jalan SM Amin, ATM Mandiri Trans Hotel, ATM Mandiri Global Bangunan Jalan Tuanku Tambusai, ATM Mandiri Jumbo Mart Jalan Delima dan lainnya.Pelaku juga beraksi di luar kota, yaitu di Pelalawan, Kandis, Pinggir dan Duri. (azr)

Laporan : Sofiah (Pekanbaru)

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook