Wujudkan Sentra Pangan Industri Ubi

Pekanbaru | Rabu, 18 Juli 2018 - 09:34 WIB

BAGIKAN



BACA JUGA


KOTA (RIAUPOS.CO) - Petani ketela pohon atau ubi kayu akhirnya mendapatkan perhatian dari Pemerintah Kota Pekanbaru. Pemerintah membangun kelompok usaha bersama (KUB). Keberadaan KUB ini dinilai mampu menaikkan keuntungan petani.

Kepala Bidang (Kabid) Perindustrian Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Pekanbaru Ilham Akbar ST MSi mengatakan, petani ketela pohon di daerah Kulim sangat sulit dalam memproduksi. Petani dominan menjual mentah dengan harga yang relatif lebih murah. Dengan bantuan pemerintah dan pelatihan diharapkan dapat membantu petani dalam mengembangkan produk pangan dari ubi kayu itu.

“Pada 2016 itu, kami sudah melakukan pembinaan dalam bentuk pelatihan kepada kelompok tani. Khususnya pada kelompok tani ubi kayu di daerah Kulim,” ujar Ilham kepada Riau Pos, Senin (16/7).

Setidaknya ada puluhan petani yang sekarang sudah bisa mengembangkan ubi menjadi produk keripik dan ditampung di luar Pekanbaru. Bahkan beberapa petani yang berhasil dapat mendapatkan keuntungan lebih besar dibanding ketika menjual mentah.

“Itu ada sekitar 20 orang petani. Nanti setelah kami latih mereka akan membentuk KUB. Untuk peralatan dan mesin, itu kami pinjamkan pada petani,” katanya.

Rata-rata petani sekarang bisa menghasilkan produk keripik ubi hingga ratusan kilogram. Ia optimis ke depan produk keripik ubi bisa terus meningkat.

“Alhamdulillah sepanjang 2016 sampai sekarang kami memantau itu mereka sudah memproduksi keripik ubi. Satu harinya bisa 500 kilogram,” katanya.

Sebagian besar produk keripik ubi juga ditampung pengusaha keripik ubi di Sumatera Barat. Dengan kondisi tersebut ia merasa yakin harapan untuk menjadikan Pekanbaru menjadi sentra pangan industri ubi dapat terwujud. “Kita ingin membuat sentra pangan industri ubi. Di daerah Kulim ada tanah seluas satu hektare, jadi di sana itu rencananya bakal dibangun sentra pangan berbasis ubi,” imbuhnya.

Bahkan berkat adanya potensi tersebut pemerintah pusat juga bersedia memberikan bantuan. “Alhamdulillah 2017 pemerintah pusat menggelontorkan bantuan dana melalui DAK  sebesar Rp1,2 miliar untuk rumah kemasan dan setelah rumah kemasan itu bangun maka bisa membantu para IKM (industri kecil menengah) dalam meningkatkan produk kemasan mereka. Dengan begitu bisa bersaing masuk di swalayan,” katanya.(ilo)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook