ALFIANDRI, JCH PEKANBARU YANG TERTUNDA KE MAKKAH

Ikhlas, Semua Rencana dari Allah SWT

Pekanbaru | Kamis, 18 Juli 2013 - 09:37 WIB

Laporan JOKO SUSILO, Pekanbaru jokosusilo@riaupos.co

Pemangkasan kuota jamaah calon haji (JCH) oleh Pemerintah Arab Saudi menimbulkan dampaknya. Ada yang kecewa karena tertunda keberangkatan, namun sebagian besar jamaah justru bersikap sabar dan pasrah karena itu semua merupakan rencana Allah.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Adalah Ir Alfiandri IAI pejabat yang mengabdikan pekerjaannya di Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) Provinsi Riau tersebut, salah satu calon jamaah dari 240 jamaah yang tertuda keberangkatannya menuju ke tanah suci Makkah. Padahal keinginan yang sangat kuat sekali untuk bertamu di rumah Allah telah terpanggil sejak 2004 .

Namun mendekati hari keberangkatan, rencana Allah berkata lain, laki-laki berumur 46 tahun ini menjadi salah satu calon jamaah yang masuk dalam daftar calon jamaah yang tertunda keberangkatannya karena masuk dalam daftar pemangkasan kuota haji tersebut.

Meski demikian, perasaanya saat ini sudah tenang dan iklas karena penundaan ini menurutnya merupakan rencana dari Allah yang terbaik untuk dirinya serta hamba lainya.

“Kita sudah pasang niat, Allah yang menentukannya. Yang terpenting tawakal, sabar dan juga iklas saja karena ini sudah rencananya,” ungkap Alfiandri kepada Riau Pos, Rabu (17/7) saat ditemui di kantornya di Jalan Sumatera Pekanbaru.

Keinginan kuat dan niat untuk bisa ke tanah suci Makkah tersebut seperti memang terbukti dengan telah dilunasinya BPIH. Biaya Perjalanan Ibadah Haji tersebut sudah dilunasinya beberapa waktu silam, itu karena awalnya keinginan kuat itu harus bisa terwujud untuk menghadap Allah.

Namun ketika mendengar kabar pemangkasan kuota tersebut, dirinya sepertinya tetap harus ikhlas, meski saat itu sedikit mengetahui nomor porsinya 49987 tidak bakal lolos karena nomor itu termasuk tinggi.

‘’Saat saya mendengar ada pemangkasan hingga 20 persen se-Riau, saya sedikit mengatahui bahwa saya pasti kena. Dan ketika ada pengumumam di Kemenag Pekanbaru pun saya sudah dihubungi jika tak masuk, ya sekali lagi saya harus bersabar dan pasrah, inikan rencananya,” ungkap pria ini yang tetap terlihat sabar. Itu terlihat dari ungkapan yang disampaikan penuh keyakinan.     

Sebenarnya Alfiandri tak sendiri mendaftarkan kebarangkatannya pada tahun 2004 silam, melainkan berdua dengan Yosian Yacob istrinya Alfiandri.

Perempuan yang baru berumur 44 tahun ini pun tertunda keberangkatannya karena nomor porsinya 49988 yang hanya satu angka lebih tinggi dari suaminya juga masuk daftar pemangkasan kuota.

Meski niat awalnya juga kuat untuk berhaji tahun ini tetapi tertunda ya menurutnya tetap bersabar. “Saya bersama istri dan juga tertunda, ya sabar jugalah. Kan ini hanya tertunda,” ungkapnya.***









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook