Wako Bingung Lihat Banjir

Pekanbaru | Rabu, 18 Juli 2012 - 09:32 WIB

PEKANBARU (RP) —  Wali Kota Pekanbaru H Firdaus ST MT mengaku bingung melihat persoalan banjir di kota yang dipimpinnya.

Pasalnya, beberapa upaya sudah dilakukan, namun banjir tetap saja terjadi setiap kali hujan deras turun mengguyur Kota Bertuah.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Seperti yang terjadi saat hujan turun Selasa Selasa (17/7) siang. Genangan air terjadi di mana-mana. 

Misal di Simpang Tabek Gadang yang menjadi langganan banjir. Genangan air juga ada di Jalan Tuanku Tambusai, Jalan Durian, Jalan Achmad Yani, Jalan Riau, Jalan Arifin Achmad, Jalan Yos Sudarso, Jalan Sudirman, dan masih banyak ruas jalan lainnya.

Terkait kondisi tersebut, Wako mengaku bingung. Pasalnya, upaya mengatasi banjir khususnya di simpang Tabek Gadang sudah dilakukan sejak dia masih menjadi Kadis PU Riau beberapa waktu lalu.

Dijelaskannya, saat itu sudah dibangun saluran air menuju DAS Sungai Kampar serta DAS Sungai Siak.Meski begitu, dia sudah menginstruksikan ke instansi terkait untuk mengkaji dan mencari dimana masalah yang membuat banjir terus merendam lokasi ini.

‘’Saya sempat melihat sendiri kondisi di Tabek Gadang, jujur saya juga bingung. Seharusnya di sana tidak banjir lagi tenyata masih terendam. Namun saya akan mencari apa masalah yang membuat air keluar ke mana. Tapi untuk kita ketahui di sana ada tiga yang berwenang, mulai dari pusat, Pemprov serta Pemko sendiri. Kita akan koordinasi. Kita pasti upayakan untuk mengatasi persoalan banjir di tengah kota ini,’’ terangnya.

Sementara itu, untuk beberapa lokasi lainnya yang rawan banjir, dia menyatakan sudah menyusun masterplan untuk membuat jalur air yang representatif sehingga air tidak lagi ‘bingung’ mengalir ke mana.

Persoalan genangan air ini pun terus menjadi keluhan oleh warga kota karena tak kunjung terselesaikan.

‘’Katanya kota metropolitan, tapi soal banjir saja tidak bisa teratasi. Jika kondisi Pekanbaru ini sudah sama dengan Jakarta mungkin saja tidak bisa dibenahi, tapi ini Pekanbaru. Kita ganti saja julukan Kota Bertuah menjadi Kota Berkuah jika hujan,’’ ujar Udin, salah seorang pengendara motor yang terjebak banjir dan motornya rusak kepada Riau Pos, Selasa (17/7) di Jalan Tuanku Tambusai.

Banjir Genangi SDN 105 Tampan

Banjir hujan yang kerap menggenangi halaman depan SDN 105, Tampan hingga kini masih menjadi keluhan wali murid dan pihak sekolah. Pasalnya setiap murid yang ingin melaksanana proses belajar mengajar terpaksa harus membuka sepatu dan kaos.

Persoalan banjir genangan air hujan hasil limpahan dari drainase ini sudah berlangsung cukup lama, yakni sejak tahun 2009 lalu.

Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru juga tidak bisa berbuat, karena kewenangan untuk memperbaiki saluran drainase tersebut berada pada instansi lain.

Wati yang merupakan salah seorang wali murid SDN 105 Jalan HR Soebrantas Kecamatan Tampan ini menyebutkan, setipa musim hujan tiba, anaknya harus membuka sepatu pada saat akan masuk pekarangan sekolah. Karena genangan air hujan di depan pintu gerbang sekolah sampai ke halaman sekolah.

Dia berharap persoalan ini bisa menjadi perhatian pemerintah Kota Pekanbaru.

‘’Kami selaku wali murid sangat mengharapkan adanya perhatian serius dari Pemko Pekanbaru terhadap SDN 105 ini. Sebab, setiap kali hujan deras sudah dipastikan halaman sekolah akan banjir. Semua anak yang akan belajar disana harus buka sepatu untuk bisa sampai ke sekolah,’’ katanya.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru melalui Bidang Pengembangan TK dan SD, Naguib Nasution kepada Riau Pos, Senin (16/7) mengatakan, persoalan banjir hujan yang terjadi di SDN 105, meskipun sekolah tersebut ditinggikan tetap saja kena banjir. Karena memang lokasinya rendah dari jalan.

Bahkan katanya, dua tahun lalu teras sekolah sudah di tinggikan. Tapi tetap saja tidak membantu mengatasi banjir tersebut.

‘’Drainase yang ada di depan sekolah itu masih dangkal dan selalu banjir di saat hujan. Walau intensitas hujan tidak lebat, tetap saja akan banjir. Untuk solusi jangka pendek ini, kita hanya bisa menyarankan kepada pihak sekolah untuk menyediakan air bersih bagi murid ketika akan memasuki kelas guna mencuci kaki. Sementara jangka panjang, kita berjanji akan menyampaikan permasalahan SDN 105 ini kepada kepala dinas untuk dikoordinasikan dengan Dinas PU,’’ ujarnya.(lim/eko)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook