Kota (RIAUPOS.CO) - Hari pertama bulan suci Ramadan 1439 Hijriyah, Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru bersama Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Kota Pekanbaru melakukan inspeksi mendadak (Sidak) Pasar Ramadan Kamis (17/5). Sidak dilakukan di Jalan WR Supratman dan Pasar Sail.
Selain itu, BBPOM juga membawa mobil keliling untuk pengujian sampel makanan yang dicurigai di Pasar Ramadan. Sebab, zat makanan yang dicurigai adalah rhodamin B dan formalin dalam bahan makanan yang dijual oleh pedagang.
Dari 30 sampel yang dicurigai dan dijual oleh pedagang baru 20 sampel yang keluar hasilnya dan dinyatakan negatif. Hasil tersebut cukup membaik dari tahun sebelumnya, di mana masih ada ditemukan zat makanan yang berbahaya di masyarakat.
Hal tersebut sangat diapresiasi oleh Plt Wali Kota Pekanbaru Ayat Cahyadi bersama tim turun meninjau Pasar Ramadan di Jalan WR Supratman Pekanbaru.
“Alhamdulilah dari 30 sampel dan keluar baru 20 sampel yang keluar hasilnya negatif. Sampel ini langsung diuji oleh BPPOM dengan mobil keliling. Sampel yang diuji adalah makanan yang dicurigai saja seperti mi, minuman dan makanan yang terlihat mencolok menggunakan zat makanan,”ujar Plt Wako didampingi Plh Kepala BPPOM Adrizal, Kepala DPP Ingot Hutasuhut, Plt Kepala Diskes Pekanbaru Zaini Rizaldi kepada Riau Pos, Kamis (17/5).
Ayat juga menyebutkan, dengan hasil yang negatif juga bisa dijadikan Pasar Ramadan percontohan di Jalan WR Supratman. “Karena dari sampel kami belum menemukan bahan makanan yang dicurigai dan bisa menjadikan Pasar Ramadan yang menyehatkan,” ujar Ayat.
Di sela-sela kunjungan ini, Ayat terlihat akrab dengan para pedagang dengan menanyakan makanan apa yang dijual dan seraya mendoakan agar makanan yang dijualnya laku dibeli oleh para pemburu kuliner. “Saya doakan ibu-bapak yang berjualan di sini laku semua dagangannya. Amin,” kata Ayat.
Ditambahkannya, sidak pasar yang dilakukan oleh Pemko Pekanbaru tidak hanya di Kecamatan Sail saja. Ia berjanji bersama dinas terkait akan berkeliling melakukan pengawasan dan sidak makanan di Pasar Ramadan lainnya.
“Pengawasan tetap kami lakukan bersama DPP. Untuk itu harapan kami tentunya para pedagang bisa menjual menu berbuka puasa tanpa mencampur zat-zat makanan yang berbahaya,” sebutnya.
Sementara itu, Kepala DPP Pekanbaru Ingot Ahmad Hutasuhut menyebutkan pihaknya juga sudah memetakan titik Pasar Ramadan yang rawan dengan zat-zat makanan yang berbahaya. Di antaranya Kecamatan Tampan dan Payung Sekaki.
“Ini berdasarkan rekam jejak dari tahun sebelumnya yang kita lihat. Bahkan Pasar Ramadan WR Supratman tahun sebelumnya juga termasuk rawan sekali. Namun berdasarkan sampel yang kita uji negatif semua,” ujarnya.
Namun ia juga mengimbau kepada masyarakat agar selektif dalam membeli makan. Terutama pada zat makan yang terlalu mencolok.
“Kami terus melakukan pengawasan di Pasar Ramadan hingga akhir Ramadan. Dan kita juga sudah menyusun jadwal pemetaan mana saja Pasar Ramadan yang kita kunjungi,” imbuhnya.
Di tempat terpisah, Plt Kepala Diskes Kota Pekanbaru dr Zaini Rizaldy menyebutkan pihaknya bersama tim yang dikomandoi oleh DPP Kota Pekanbaru akan siap memberikan sanksi kepada pelaku usaha yang dagangannya mengandung zat berbahaya. “Apabila tidak memiliki izin akan diangkut makanannya. Jika memiliki izin akan dicabut izinnya,”pungkasnya.(tya)