Polisi Diturunkan ke SPBU

Pekanbaru | Kamis, 18 April 2013 - 11:56 WIB

Polisi Diturunkan ke SPBU
Kendaraan yang mengisi BBM jenis solar di SPBU Jalan Tuanku Tambusai dijaga polisi untuk mengantisipasi kemacetan, Rabu (17/4/2013). Foto: teguh prihatna/riau pos

KOTA (RP) - Pihak kepolisian sudah mulai menurunkan anggotanya ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) terkait antrean akibat kelangkaan solar yang masih terus terjadi, Rabu (17/4). Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya keributan dan gangguan lalu lintas akibat antrean tersebut.

Pantauan Riau Pos Rabu siang, setidaknya ada dua SPBU yang terlihat keberadaan anggota polisi, SPBU Jalan Riau dan SPBU Jalan Tuanku Tambusai. Di SPBU-SPBU ini, antrean kendaraan baik itu kendaraan besar maupun kecil yang mengisi solar tampak meluber hingga ke jalan, bahkan memakan dua jalur jalan. Polisi yang diturunkan, tampak menggunakan kendaraan patroli dan terlihat melakukan pengaturan lalu lintas pada jalan di depan SPBU.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Drs R Adang Ginanjar saat dikonfirmasi melalui Kabag Ops, Kompol R Sagala membenarkan adanya anggota polisi yang diturunkan ke SPBU. ‘’Memang benar kita turunkan anggota ke SPBU-SPBU. Ini sifatnya antisipasi jika terjadi tindak pidana seperti keributan dan tindak pidana lainnya saat masyarakat mengantre BBM,’’ ujar Sagala.

Dikatakannya, anggota yang diturunkan ke SPBU selain mengantisipasi kemungkinan terjadinya tindak pidana juga melakukan pengaturan lalu lintas di jalan yang terpakai sebagai akibat dari panjangnya antrean BBM. ‘’Agar antrean tidak mengganggu pengguna jalan lainnya, anggota yang turun memantau ini dari Polsek-Polsek dan Polresta. Minimal dua orang untuk memantau tiga SPBU,’’ paparnya.

Riau Pos sempat menanyakan, apakah diturunkannya anggota ini karena kondisi yang dinilai sudah mulai mengkhawatirkan, Kabag Ops membantah hal tersebut. ‘’Kalau mengkhawatirkan dari sisi kerawanan belum. Seperti yang saya sampaikan tadi, ini sebagai antisipasi,’’ ucapnya.

Waktu berlakunya pemantauan ini, ungkap Sagala belum bisa dipastikan. ‘’Yang jelas, sampai nanti kondisi normal,’’ imbuhnya.Sehari sebelumnya, Selasa (16/4) hal serupa juga disampaikan oleh Kabid Humas Polda Riau, AKBP Hermansyah SIK. ‘’Di jajaran, kita beberapa kali sudah membahas untuk antisipasi supaya jangan ada keributan di antara masyarakat yang mengantre solar. Sejauh ini, Pertamina belum berkordinasi terkait pengamanan. Tapi kita tetap antisipasi dengan menurunkan anggota untuk memantau,’’ terangnya.

Terkait kelangkaan solar ini, Hermansyah mengatakan, jika kondisi sudah sangat mendesak dan mengkhawatirkan, pihak-pihak terkait bisa saja menyepakati untuk pemberlakukan pembatasan pembelian dalam jumlah tertentu untuk setiap kendaraan. ‘’Itu namanya diskresi (kebijakan). Jika kondisi mendesak, bisa saja diberlakukan pembatasan pembelian atas kesepakatan bersama, sampai pasokan kembali normal,’’ pungkasnya.

Selain akibat pasokan yang diperkirakan tidak mencukupi, terjadinya kelangkaan solar ini juga diduga karena adanya pihak-pihak tertentu yang melakukan penyelewengan dengan menimbun solar bersubsidi untuk kemudian dijual pada industri. Saat ditanyakan hal ini, Hermansyah mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan. ‘’Jika nanti ditemukan, pasti akan diproses,’’ pungkasnya. (ali)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook