PENDERITA GIZI BURUK

Kondisi Hayatun Mulai Membaik

Pekanbaru | Sabtu, 18 Januari 2014 - 09:06 WIB

Kondisi Hayatun Mulai Membaik
KUNJUNGI HAYATUN: Kepala Puskesmas Rumbai Pesisir dr Fira Septiyanti (berkacamata) bersama staf mengunjungi Hayatun di Meranti Pandak, Jumat (17/1/2014). Foto: Lukman Prayitno/Riau Pos.

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Kondisi kesehatan Hayatun (3) kian membaik dibandingkan saat dikunjungi Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Provinsi Riau pada Rabu (15/1).

Kendati demikian masih diperlukan perhatian intensif agar kondisi anak yatim penderita gizi buruk ini bisa pulih secepatnya.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Sementara itu, petugas kesehatan dari Puskesmas Rumbai Pesisir terus melakukan upaya perbaikan gizi terhadap anak keempat Sunarti (33) warga Jalan Pesisir ujung, RT 01/RW 09, Kelurahan Meranti Pandak, Kecamatan Rumbai Pesisir.

Kepala Puskemas Rumbai Pesisir dr Fira Septiyanti menuturkan, pihaknya akan melakukan pemantauan dan upaya perbaikan gizi Hayatun.

‘’Petugas kami akan melakukan pemantauan hingga kondisi Hayatun hingga bagus. Namun, kalau kondisi perekonomian keluarga Sunarti masih seperti ini, dikhawatirkan penyembuhannya tidak maksimal dan kambuh lagi seperti sebelumnya,’’ ujar Fira.

Dijelaskannya, untuk kondisi yang dialami oleh keluarga Sunarti perlu perhatian lintas sektor. Sebab Fira mengaku tidak punya wewenang dan kemampuan untuk meningkatkan perekonomian Sunarti, karena tugas utamanya hanya untuk perbaikan kesehatan Hayatun.

‘’Untuk itu kami kira perlu kerja sama antar sektor, jadi tidak hanya dari kesehatan saja namun juga dari sektor lainnya,’’ tambahnya.

Ditambahkan Fira, untuk perbaikan gizi, Hayatun perlu asupan gizi yang memadai. Sedangkan pihaknya hanya bisa membantu susu. Sedangkan untuk perbaikan gizi Hayatun butuh asupan makanan yang lebih lengkap.

Wanita berkaca mata ini, mengaku mengalami kendala karena Sunarti belum memiliki KK dan KTP, untuk pengurusan adiministrasi ataupun untuk rujukan.

‘’Dalam pelaksanaannya, kami juga terkendala karena keluarga Sunarti belum mempunyai KTP dan KK, sehingga akan sulit mengurus administrasi ataupun jika diperlukan untuk dirujuk ke RSUD. Sehingga diperlukan pihak-pihak terkait untuk membantu percepatan proses pengurusan KK dan KTP-nya,’’ tambah Fira.

Sementara itu, kondisi anak pertama hingga ketiga Sunarti, yaitu Jeni Anggraini (9), Nadyatul Fadillah (7) dan Arifki (5) juga mengalami kondisi kurang gizi.

Hal ini ditandai dengan berat badan yang tidak seimbang dibandingkan dengan anak-anak seusianya.(l)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook