20 Oplet Terjaring Razia

Pekanbaru | Sabtu, 18 Januari 2014 - 09:01 WIB

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Pekanbaru telah menangkap setidaknya 20 oplet yang bermasalah sampai dengan Jumat (17/1).

Puluhan oplet tersebut rata-rata bermasalah dengan legalitas izinnya.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

‘’Banyak oplet yang Keur-nya mati, atau belum diperpanjang izinnya (oplet). Makanya kami tanggap. Ini upaya kami untuk menertibkan angkutan umum penumpang di Pekanbaru,’’ ujar Kepala Dishubkominfo Pekanbaru, Dedi Gusriadi didampingi Kabid Wasdal, Max Robert pada Riau Pos, Jumat (17/1) di ruang kerjanya.

Penertiban oplet tersebut telah berlangsung tiga hari terakhir ini. Yang menjadi target operasi penertiban

oplet yakni ada beberapa titik.

Di antaranya Jalan Jenderal Sudirman tepatnya di depan Plaza Sukaramai, Jalan Arifin Ahmad dan Simpang Pasar Pagi Arengka.

Di mana di lokasi target tesebut diketahui tempat mangkalnya angkutan mini Kota Pekanbaru. Ditambahkan Max Robert, selain terkait legalitas izin kendaraan oplet tersebut, target razia juga diarahkan pada oplet yang menutup kaca mobil dengan kaca film serta foto Caleg.

‘’Kami mengimbau agar tidak memasang poster Caleg dan lainnya di kaca mobil angkutan umum penumpang. Itu membahayakan dan tidak dibenarkan, kami akan tangkap oplet dan bus kota yang memasang poster Caleg,’’ katanya.

Pantauan Riau Pos sampai Jumat (17/1), armada oplet memenuhi lahan parkir Kantor Dishubkominfo Pekanbaru. Sebelumnya parkiran tersebut dipenuhi travel gelap.

Oplet yang terjaring setiap hari didata petugas Dishub. Terlihat para sopir sedikit panik akibat opletnya ditangkap petugas.

Para sopir diminta untuk memarkirkan opletnya di parkiran tersebut. Para sopir sibuk mengurus administrasinya, oplet baru bakal dikeluarkan apabila mereka sudah menyelesaikan administrasi tersebut.

Sopir pun diancam akan diberikan sanksi lebih berat, apabila setalah dikeluarkan tertangkap kembali.

Max Robert meminta agar poster dan gambar serta tulisan yang menempel di oplet segera di tanggalkan. Oplet-oplet diamankan tersebut secara kondisi fisik terlihat sudah tidak laik jalan.

Banyak fisik oplet yang keropos di bagian dalam maupun luar. Lampu sain pada angkot tersebut pun banyak yang tak berfungsi dengan normal. Bahkan banyak yang sudah mati.

Operasi seperti itu tidak terjadwal, razia bisa saja dilaksanakan secara rutin bertahap. Sehingga operasi tidak bocor. Penertiban tersebut dinilai cukup merugikan pemilik oplet.

Akibat penangkapan pendapatan mereka jadi berkurang. Hal itu seperti dirasakan Juri salah satu sopir oplet yang tertangkap. ‘’Ya mau bagaimana lagi, baru ke luar sudah kena tangkap petugas Dishub,’’ katanya.(ilo)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook