Gubri Tak Punya Target

Pekanbaru | Senin, 17 Desember 2018 - 10:30 WIB

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Meski dilantik sebagai Gubernur Riau, sisa masa jabatan Wan Thamrin Hasyim hanya dua bulan lebih. Dia tak punya target khusus hingga akhir masa jabatannya pada 19 Februari 2019 mendatang.

    “Tidak ada target. Waktu saya sedikit,” kata Wan Thamrin, saat ditanya apa yang menjadi target dan prioritasnya dalam masa jabatannya yang tersisa dua bulan lagi.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

   Dia mengatakan, seluruh program yang sebelumnya sudah dirancang bersama dengan Gubernur Riau, lebih diprioritaskan untuk diselesaikan ketimbang harus susun program baru.

   “Saya hanya meneruskan program pemerintahan periode 2014-2019. Hanya itu saja. Tapi nanti untuk pelaksanaan APBD 2019, saya masih ada waktu untuk menjalankan. Karena saya akan keluar Februari,” ujarnya.

   Dia mengklaim sudah melakukan komunikasi dengan Gubernur Riau terpilih, Syamsuar. Sehingga pada saat Syamsuar dilantik nanti, bisa langsung menyesuaikan diri dengan program-program yang sudah disusun.

   “Sama Pak Syamsuar sudah selesai. Bahkan saya suruh dia bawa rombongannya ke rumah dinas saya untuk membicarakan masalah ini,” ungkapnya.

   Di antara tugas beratnya dalam dua bulan memimpin Riau, yakni adanya masa transisi kepemimpinan, dari masa Arsyadjuliandi Rachman ke Syamsuar. Oleh sebab itu, salah satu tugasnya bagaimana dia bisa memberikan pencerahan kepada aparatur sipil negara (ASN) agar bisa menerima Syamsuar.

   “Ini termasuk tugas yang sulit, oleh sebab itu kepiawaian Pak Wan Thamrin harus dituntut bagaimana bisa memberikan pencerahan kepada aparatur pemerintah untuk tetap bekerja secara profesional dan mendukung kepemimpinan Gubernur yang akan datang,” ujar pengamat Komunikasi Pemerintahan dari Universitas Muhammadiyah Riau, Jupendri.

   Tujuannya tidak lain agar Gubernur Riau yang baru nantinya bisa langsung fokus bekerja pada saat pertama memimpin pemerintahan setingkat provinsi. Sebab, tantangan Provinsi Riau ke depan sangat besar.

   Di antaranya, ketergantungan besar PAD Provinsi Riau dari sektor migas, padahal sektor ini akan habis. “Belum lagi pertumbuhan ekonomi yang turun, daya beli masyarakat yang lemah karena harga komoditi utama masyarakat, sawit dan karet turun dan lainnya,” jelasnya.

    Diketahui, Senin (10/12), Wan Thamrin Hasyim resmi menjabat sebagai Gubernur Riau. Status pelaksana tugas (Plt) sudah dilepas. Wan Thamrin dilantik sebagai gubernur definitif oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara. Dia dilantik bersamaan dengan Gubernur Bengkulu.(dal)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook