PEKANBARU (RP) - Kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan drainase menimbulkan dampak terhadap masyarakat sendiri.
Yakni terjadinya banjir di sejumlah titik jalan. Salah satunya Jalan Lembahraya, Kelurahan Tangkerang Utara, Kecamatan Bukitraya.
Pantauan Riau Pos, Kamis petang (15/11), imbas dari tingginya curah hujan dan banyaknya sampah yang dibuang ke dalam drainase, membuat aliran air menuju anak Sungai Sail terhambat.
Padahal di sana, pihak Kelurahan Tangkerang Utara sudah memasang papan larangan untuk membuang sampah di pinggiran Jalan Lembahraya, tepatnya persis di depan mulut box culvert tersebut.
Hanya saja imbauan yang disampaikan pihak kelurahan ini sama sekali tidak hiraukan oleh masyarakat. Sampah yang dihasilkan dari rumah tangga itu tetap saja dibuang ke tempat tersebut.
Bahkan saat ini tumpukan sampah itu sudah membentuk menyerupai gunung. Sebagian dari sampah yang dibuang tersebut juga terjun ke dalam drainase dan menyumbat aliran air.
Akibatnya, Jalan Lembahraya menjadi banjir. Saat Riau Pos melintas di lokasi, ketinggian air mencapai kurang lebih 30 centimeter.
Namun pada Jumat pagi, banjir hujan yang melintasi Jalan Lembahraya ini sudah kering. Kendati demikian, banjir ini bisa saja kembali terjadi apabila volume curah hujan yang turun cukup besar.
Sawaldi, salah seorang warga Jalan Lembahraya yang ditemui Riau Pos, Jumat (16/11) saat melakukan aktivitas memancing di tepian Sungai Batak, Jalan Lembahraya ini mengatakan, aktivitas masyarakat membuang sampah di lokasi tersebut sangat sulit untuk diketahui.
Karena banyak dari masyarakat membuang sampah pada saat malam hari. ‘’Kita tidak tahu siapa masyarakat yang buang sampah di sini. Tahunya pagi-pagi sudah menumpuk,’’ katanya.
Kepala Dinas PU Kota Pekanbaru, Azmi yang dihubungi Riau Pos melalui telepon selulernya mengaku belum mengetahui tentang banjirnya Jalan Lembahraya itu.
Namun pihaknya akan coba turun ke lokasi. Jika memang drainase mengalami penyumbatan akibat sampah, maka pihaknya akan melakukan pengerukan.
‘’Nanti saya akan utus petugas ke lapangan,’’ katanya.
Beli Ekskavator
Sementara itu untuk mempercepat upaya penanggulangan titik genangan air pada sejumlah wilayah di Pekanbaru, pada tahun 2013 mendatang Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pekanbaru akan berencana membeli satu unit alat berat jenis ekskavator.
Alat ini nantinya akan difungsikan untuk melakukan pengerukan terhadap drainase dan anak sungai yang sudah mulai terjadi pendangkalan.
Hal tersebut disampaikan Azmi kepada Riau Pos. Menurutnya, usulan pengadaan satu unit ekskavtor tersebut sudah disampaikan dalam RAPBD tahun 2013.
Namun apakah nantinya dapat disetujui atau tidak oleh tim anggaran pemerintah daerah bersama dewan dalam pembahasan anggaran nanti belum bisa dipastikan.
‘’Untuk mengatasi titik genangan air hujan di Kota Pekanbaru, kita akan melakukan pembelian satu unit alat berat jenis ekskavator di tahun 2013 nanti. Usulan untuk pengadaan alat berat itu sudah kita sampaikan melalui RAPBD 2013. Kita berharap nantinya ini bis disetujui oleh TAPD bersama dewan,’’ harapnya.
Karena lanjut Azami, alat berat tersebut sangat dibutuhkan untuk pengerukan. Sebab beberapa dari saluran drainase itu tidak bisa dikerjakan manual dengan memakai tenaga OP. Akan tetapi mesti dikeruk dengan menggunakan alat berat.
Sekarang ini lanjutnya lagi, dengan hanya mengandalkan dua alat berat, cukup membuat Dinas PU kewalahan dalam menindaklanjuti semua laporan titik genangan air yang disampaikan masyarakat.
Makanya dia sangat berharap usulan pengadaan alat berat Dinas PU itu bisa disetujui dalam APBD 2013 mendatang.
‘’Kalau terjadi curah hujan seperti sekarang, kita sangat kewalahan. Karena kita hanya memiliki dua alat berat. Sementara jumlah titik genangan banjir yang harus ditangani cukup banyak. Makanya kita sangat membutuhkan tambahan alat berat itu,’’ terangnya.(lim)