Median Jalan Arengka Harus Dibongkar

Pekanbaru | Selasa, 17 September 2013 - 10:30 WIB

Median Jalan Arengka Harus Dibongkar
Simpang empat lampu merah Jalan Arengka kerap tergenang air. Foto: teguh prihatna/Riau Pos

KOTA (RP) - Anggota DPRD Kota Pekanbaru Darnil menilai median jalan depan Pasar Pagi Arengka salah satu penyebab kemacetan . Darnil  berharap Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru  dapat mengkaji ulang keberadaan media jalan tersebut.

Bila memang diperlukan, menurutnya lebih baik  dibongkar dengan begitu kendaraan pengunjung pasar bisa lalu lalang masuk ke pasar dan jalur lambat tersebut menjadi lebih luas.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

“Kendaraan pengunjung pasar yang menjadi penyebab kemacetan karena diparkir  di jalan. Jalan jadi sempit, namun baiknya median jalan jika di bongkar menjadi dua jalur saja. Jalan tersebut dipastikan tidak  menimbulkan kemacetan lagi,” ungkap Darnil kepada Riau Pos, Senin (16/9).

Selain itu, antisipasi jangka pendeknya instansi terkait seperti Satlantas atau Dishub Pekanbaru harus rutin turun memantau kondisi jalur lambat tersebut.

Dimana masih banyak kendaraan yang diparkir memakan badan jalan. Dengan begitu kemacetan bisa dipastikan terus terjadi setiap harinya. Kemacetan menjadi lebih parah di saat jam pulang kerja. Lalu lintas kendaraan semakin padat.

Pantauan Riau Pos, median  jalan dipenuhi pedagang. Pedagang tersebut menggelar lapaknya di atas median.

Mereka tidak terlalu menggangu arus lalin, namun keberadaan kendaraan pengunjung pasar yang sembarang di parkir tersebut menjadi penyebab kemacetan. Pemandangan lainnya, pedagang buah memenuhi dan memakai hampir separuh jalan di jalur lambat tersebut.

Kabid Sarana dan Prasarana Dishukominfo Pekanbaru, Azrial mengatakan, beberapa kali petugas terkait menertibkan keberadaan pedagang dan parkirkan kendaraan. Bahkan, tegasnya, petugas menertibkan juru  parkir ilegal,  tetapi tak bertahan lama.

“Sudah sering kita tertibkan dan tempatkan petugas untuk memantau kendaraan di jalur lambat tersebut.  Tetapi bertahan hanya sebentar. Padahal sudah ada rambu dilarang berhenti tetapi sekaran sudah hilang  rambu tersebut,” pungkasnya.(new)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook