Omzet Rp1 Juta Sehari, Dilarang Beli Elpiji 3 Kilogram

Pekanbaru | Jumat, 17 Agustus 2018 - 09:17 WIB

KOTA (RIAUPOS.CO) - Menjelang hari raya Iduladha terjadi peningkatan daya beli tabung elpiji 3 kilogram di masyarakat. Pembelian gas bersubsidi tidak hanya dari masyarakat miskin namun juga para pelaku usaha kecil.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (DPP) Kota Pekanbaru Ingot Ahmad Hutasuhut didampingi  Kabid Perdagangan Juarman mengatakan, tingginya daya beli sudah terjadi menjelang Iduladha.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Kondisi itu menurutnya tidak perlu disikapi dengan cemas. Selama distribusi elpiji melon itu tepat sasaran maka dipastikan stok gas tidak bakal mengalami kelangkaan.

Ia juga memastikan, distribusi elpiji 3 kilogram terus dipantau sehingga mengantisipasi distribusi tepat sasaran.

Penggunaan elpiji melon dikatakan Juarman hanya diperuntukkan bagi masyarakat miskin dan pelaku usaha kecil. Sedangkan pengusaha besar dilarang membeli elpiji tersebut. “Elpiji 3 kilogram bersubsidi untuk masyarakat miskin dan UMKM,” ujar Juarman, Kamis (16/8).

Pengusaha besar yang tidak diperbolehkan membeli elpiji 3 kilogram tersebut seperti restoran atau yang memilikk omzet lebih dari Rp1 juta dalam satu harinya.

Berdasarkan pengawasan pihak DPP Kota Pekanbaru, pembelian elpiji melon juga diperketat oleh pihak pangkalan. Sehingga tidak ada kesempatan bagi pengusaha besar untuk membeli elpiji 3 kilogram tersebut. Karena pembelian elpiji tersebut berdasarkan kuota yang sudah ada di pangkalan.

“Kalau pembelian elpiji 3 kilogram bersubsidi di pangkalan tidak ada pengusaha besar, karena akan ketahuan dari identitasnya (KK dan KTP),” katanya.

Pembelian elpiji melon diberlakukan sesuaikan dengan kuota yang ditetapkan. Penerapan dengan memakai KTP dan KK juga sebagai salah satu bentuk pengawasan distribusi elpiji agar lebih tepat sasaran.(ilo)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook