PEKANBARU (RP) - Ratusan massa yang tergabung dalam Solidaristas Masyarakat Riau untuk Mesir, Jumat (16/8) siang menggelar aksi di Bundaran Tugu Selais Jalan Sudirman Pekanbaru. Mereka menyatakan cinta perdamaian dan
anti kekerasan.
Aksi itu membuktikan persatuan umat Islam begitu kuat di Indonesia untuk memberikan dukungan terhadap umat muslim Mesir.
Dikomandoi Agung Nugroho didampingi para ustad, massa menyatakan sikap mengutuk segala tindakan kekerasan terhadap rakyat sipil khususnya terhadap rakyat sipil di Mesir oleh rezim militer Mesir.
Massa juga mendesak Presiden RI untuk mengambil sikap tegas, peran aktif dan langkah konkret dalam menyuarakan tragedi kemanusiaan dan pelanggaran hak-hak asasi rakyat Mesir ke dunia international, sebagai wujud nyata kesetiaan kepada amanat UUD 1945, untuk ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
‘’Presiden RI diminta menarik duta besar Indonesia di Mesir sebagai isarat protes terhadap pembantaian dan penolakan terhadap legitimasi pemerintahan kudeta seperti yang telah dilakukan negara-negara lain di Timur maupun Barat. Kita juga meminta pemerintah RI untuk mendesak PBB, agar bersikap terhadap peristiwa pembantaian rakyat sipil, membawa pihak-pihak yang bertanggungjawab terhadap keduta dan pembataian rakyat sipil ke Mahkamah International,’’ terang Agung.
Dikatakannya, solidaritas menyeruhkan kepada tokoh Islam dan para ulama untuk lebih peduli terhadap peristiwa yang terjadi di Mesir sebagai wujud ukhuwah islamiyah, dengan mengambil peranannya masing-masing.
‘’Kita juga menyeruhkan kepada seluruh rakyat Indonesia selaku warga dunia yang demokratis untuk mengutuk sikap agresif dan pembantaian oleh pihak keamanan Mesir terhadap rakyat sipil, serta mendukung tegaknya kembali domokrasi di Mesir, penghormatan terhadap nilai-nilai serta hak asasi kemanusiaan dan menolak setiap pelaku dan pendukung kudeta serta penghianatan terhadap revolusi rakyat Mesir, karena bertentangan dengan prinsip-prinsip negara demokrasi,’’ jelasnya.
Terakhir, massa mengajak umat Islam di Indonesia dan seluruh dunia untuk berdoa, meningkatkan kepedulian dan memberikan bantuan atas penderitaan umat Islam di mana saja, terutama di Suriah, Rohingya, Palestina dan Mesir.
Bentuk Persaudaraan
Wakil Wali Kota Pekanbaru Ayat Cahyadi, turut bersama ribuan massa aksi yang menamakan Solidaritas Masyarakat Riau untuk Mesir di Tugu Selais.
Dia memberikan apresiasi kepedulian masyarakat Riau yang ada di Pekanbaru terhadap pembantaian yang dilakukan oleh militer Mesir kepada rakyatnya.
‘’Saya ini masyarakat biasa, kebetulan saja tadi selesai Salat Jumat dan ikut berpartisipasi, tapi aksi ini merupakan bentuk kepedulian dan persaudaraan sesama muslim, saya memberikan apresiasi kepada massa,’’ kata Ayat kepada Riau Pos di sela-sela aksi solidaritas.
Dikatakan Ayat, sebelumnya juga tadi di Masjid Arrahman jamaah melakukan Salat Gaib untuk mendoakan masyarakat Mesir dan juga warga muslim dibelahan bumi lainnya yang terdzolimi.
‘’Ini aksi masyarakat Riau untuk korban pembantaian Mesir,’’ ujarnya lagi.
Dilanjutkannya lagi, ini juga merupakan bentuk empati. ‘’Apalagi Mesir juga mengakui negara Indonesia yang merdeka, ketika tsunami Aceh, Presiden Mesir Muhammad Mursi yang dilengserkan oleh militer itu langsung memberikan bantuan ke Indonesia untuk Aceh. Jadi ini seperti ada ikatan masyarakat kita untuk Mesir,’’ tambahnya.
Ayat juga mengecam aksi kebrutalan militer Mesir, itu sangat mengiris-ngiris hati. Pembubaran secara paksa oleh militer ini seperti kembali ke zaman bar-bar.
‘’Masa masyarakat atau rakyatnya sendiri yang demo secara santun itu, dibubarkan dengan paksa,’’ ungkapnya lagi.
Massa siang itu, di bawah sengatan panas matahari, berpanas-panasan komit menyuarakan pembelaan kepada Mesir yang saat ini bergolak. Massa terdiri dari anak-anak dan wanita menenteng spanduk yang bertuliskan ‘’Save Egypt’’ serta gambar pembantaian masyarakat di Mesir atas pergolakan pro kontra kudeta militer terhadap presiden terpilih di Mesir.
‘’Hari ini, merupakan hari yang mulia untuk kita berjihad. Mari kita doakan, semoga kerajaan pembuat zalim di Mesir dihancurkan,’’ kata salah seorang massa demo.
Tokoh masyarakat Riau yang merupakan alumni Al Azhar University Syafruddin Saan, dalam orasinya di Tugu Selais, mengatakan, penindasan terhadap masyarakat Islam dunia bukanlah sejarah baru.
Nama baik Islam di mata dunia semakin memburuk. ‘’Mesir negara Islam. Kalau berlanjut terus maka yang dirugikan adalah Islam di dunia,’’ serunya.
Syafruddin Saan juga menegaskan, agar hak demokrasi di pemerintahan Mesir untuk dapat dikembalikan. Sebab, pemerintahan militer lebih cenderung mengarah kepada kezaliman terhadap kalangan sipil.
‘’Suatu kezaliman kalau militer ini terus berlanjut. Militer itu tidak masanya lagi, saat ini pemerintahan sipil yang mementingkan semua pihak. Militer itu sebenarnya hanya melindungi negara. Intinya, sekarang ini di Mesir ada pengangkangan hak azasi,’’ tutur Syafruddin Saan.
Dikatakannya, solidaritas Masyarakat Riau untuk Mesir juga akan mengumpulkan dana sebanyak-banyaknya untuk membantu masyarakat Mesir. Selain itu, massa terus menginformasikan pemerintahan yang tidak benar.(ilo/gus)