Laporan, MARRIO KISAZ dan HENDRAWAN KARIMAN, Pekanbaru redaksi@riaupos.co
Pengoperasian dua fly over (jembatan layang) di Jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru disambut sukacita masyarakat.
Selain, memberikan pengaruh positif dalam mengatasi kemacetan, dua bangunan bernilai ratusan miliar itu juga menarik, karena memiliki nilai estetika kemelayuan.
Kamis (16/8) pagi, arus lalu lintas di persimpangan Jalan Imam Munandar dan Tuanku Tambusai dengan Jalan Sudirman lancar dan tertib. Pengendara tanpa ragu-ragu melaju memilih jalur atas yang saat ini sedang hangat-hangatnya diperbincangkan. Jalan layang alias fly over.
Mereka yang telah mencoba fly over bersemangat memberikan pendapat bila topik itu ditanyakan wartawan. Tanggapan masyarakat beragam, ada yang bangga, melakukan perbandingan, bahkan ada yang mengkritik.
Selain itu beberapa pengendara juga ada yang mengkhawatirkan keadaan ataupun skema lintasan fly over ini. Sebut saja Ilham Pratama, mahasiswa Pekanbaru asal Semarang yang memberikan tanggapan negatif.
‘’Bagus kok, tapi tetap saya gak suka sama U-Turn yang ada di bawahnya, pasti nanti jadi sumber macet,’’ ujarnya merujuk pada jalur bawah fly over yang sebelumnya ada lampu lalu-lintas dan kini diganti dengan U-Turn.
Ada juga yang memberikan saran kepada polisi terkait pengaktifan fly over ini. Sebut saja Davi, seorang wiraswasta yang khawatir dengan pengendara yang berhenti di atas fly over.
‘’Buat Pak Polisi, kalau ada pengendara kampungan yang berhenti terus narsis-narsisan dan nongkrong-nongkrong di atas fly over tolong diusir, kalau perlu langsung ditilang karena akan mengganggu kelancaran lalu-lintas,’’ ungkap Davi separuh berseloroh.
Fly over yang dibangun di dua titik persimpangan yang sering diterpa macet dikerjakan secara maksimal. Bila di kota-kota lain fly over secara fisik terlihat sekadar sebagai sarana penunjang transportasi, namun di Pekanbaru fly over didesain dan dipercantik dengan seni rupa khas Melayu Riau.
Hal ini mendapat tanggapan bagus dari warga. Namun pada umumnya warga kota mengacungi jempol atas keberadaan fly over untuk pertama kalinya di Kota Pekanbaru.
Bhima Anindhio, mahasiswa UIR, tidak ragu-ragu meluapkan kebanggaannya terhadap fly over ini. ‘’Walau sederhana, tapi sudah jadi kebanggaan warga Pekanbaru. Kalau ada yang menanggapi biasa aja ya gak apa-apa, berarti (mereka, red) gak mensyukuri, padahal ini kan untuk kita semua,’’ ujar Bhima.
Lebih ekstrem salah seorang pengendara, Cahyo Widiyanto sedikit mengecam mereka yang berkomentar negatif soal fly over terutama mereka yang mengolok-olok. Bagi Cahyo, walau bagaimanapun orang menghina atau mencaci maki, ia tetap bangga jadi warga Pekanbaru.
‘’Jadi bagi yang merasa sudah familiar dengan yang namanya fly over bagusnya ya diam saja, biarlah kami nikmati fly over kami ini pula dengan sesama kami yang merasa sebagai warga Pekanbaru dan yang masih merasa cinta pernah tinggal, dekat ataupun familiar dengan Pekanbaru,’’ ungkapnya lantang.
Pantauan Riau Pos terakhir langsung dari atas fly over, hampir semua sisi jalan penuh pengendara baik roda dua maupun roda empat. Beberapa pengendara juga terlihat menikmati dengan memperlambat laju kendaraan.
Dari balik jendela mobil juga terlihat beberapa di antara mereka berusaha mengabadikan fly over yang akan diresmikan dalam waktu dekat.
Dua sarana infrastruktur yang sempat menimbulkan kritik dari berbagai pihak tersebut selesai dan mulai dioperasionalkan. Ratusan kendaraan bermotor sejak pagi kemarin, terlihat melintasi akses transportasi yang dibangun sejak tahun 2011 lalu itu.
Dua fly over tersebut seakan menjadi saksi pembangunan Kota Pekanbaru dan Provinsi Riau umumnya yang terus bersolek dengan infrastrukturnya.
Didesain dua jalur, jembatan layang yang dibangun Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Riau memang dikonsep terencana dan sistematis agar memberikan kesan kenyamanan dengan tidak menyebabkan kemacetan karena tingginya volume kendaraan yang melintas.
Upaya ini memang menjadi komitmen dalam menjawab laju pertumbuhan ekonomi di kota yang akan menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII bulan depan.
Santi (30), yang mengaku bangga dengan dioperasionalkannya jembatan layang tersebut. Wanita yang sempat ragu penyelesaian fly over terlihat tersenyum ketika melintas di atas fly over.
‘’Akhirnya jembatan layang ini selesai juga. Awalnya, sempat bertanya-tanya kapan jembatan layang ini difungsikan. Ternyata, fungsinya memang benar, tidak lagi macet saat lewat di sini,’’ ujar pekerja swasta itu seraya menunjuk Jalan Jenderal Sudirman yang baru dilaluinya.
Hal senada diungkapkan, Putra (33). Pria yang bekerja di salah satu instansi pemerintahan itu mengaku sengaja melintasi fly over yang sudah lama dinantikannya. Pria yang terlihat menggunakan busana Melayu itu mengatakan fly over memang menjadi solusi untuk kemacetan di Pekanbaru.
‘’Saya sengaja pagi-pagi lewat fly over. Saya ingin memastikan, karena kabarnya hari ini (kamis, red) fly over mulai dioperasionalkan. Ternyata benar dan sangat nyaman, saya tidak perlu lagi kesal karena macet, sehingga harus terlambat ke kantor,’’ imbuh pria yang mengaku tinggal di Jalan Swakarya itu.
Hal menarik lainnya, diungkapkan Nurdin (49). Pria paruh baya ini mengaku sengaja mengajak anaknya untuk melihat dan melintasi fly over. Pria berkulit kuning langsat itu ingin melihat suasana pusat Kota Pekanbaru dari atas fly over.
‘’Ya saya ajak anak saya melintasi fly over. Intinya memang seperti yang saya bayangkan, Pekanbaru akan lebih indah dengan bangunan ini. Selain tidak macet, kota juga lebih menarik dengan warna terang dan motif Melayunya,’’ sambung pria yang mengendarai kendaraan roda dua itu.
Dari pantauan Riau Pos, dua fly over yang sudah dioperasionalkan terlihat memberikan manfaat positif bagi masyarakat. Beberapa titik kemacetan, seperti di persimpangan Jalan Tuanku Tambusai, di depan Gramedia, di persimpangan Jalan Imam Munandar dan di depan Apotek Kimia Farma sudah teratasi. Motor dan mobil terlihat melintas dengan leluasa di bagian bawah dan di fly over.
Gubernur Riau HM Rusli Zainal SE MP mengatakan, keberadaan fly over merupakan salah satu solusi untuk mengatasi kemacetan di Kota Pekanbaru. Komitmen ini juga dilakukan untuk mengimbangi perkembangan Kota Pekanbaru sebagai ibukota provinsi yang sangat pesat.
‘’Kemacetan jika dilihat dari sisi positif terjadi karena petumbuhan ekonomi yang terus meningkat. Ini terlihat dari tingginya permintaan kendaraan bermotor di Riau. Untuk itu, kita mencarikan solusi mengatasi kemacetan dengan membangun fly over, sehingga tidak menghambat pertumbuhan ekonomi daerah,’’ tutur Gubri.
Gubri mengharapkan dengan dioperasionalkan dua fly over tersebut masyarakat dapat memanfaatkan sarana infrastruktur yang ada dengan maksimal. Selain itu, seluruh masyarakat diharapkan juga dapat menjaga, sehingga keberadaan fly over dapat berjalan optimal seperti yang diharapkan.
Proses Penyempurnaan
Meskipun sudah dioperasionalkan, masih terlihat beberapa pengerjaan yang masih berlangsung di areal fly over tersebut. Beberapa pekerja masih terlihat melakukan pengecatan dan penyempurnaan relief dan motif Melayu pada sisi dalam dan luar fly over.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum SF Hariyanto kepada Riau Pos mengatakan, pengoperasian fly over merupakan bukti bahwa pengerjaannya digesa dan dapat difungsikan lebih cepat dari rencana waktu pengerjaan.
Komitmen itu ditekankannya sebagai upaya masyarakat yakin dan percaya bahwa Pemerintah Provinsi Riau memiliki komitmen mewujudkan mimpi yang positif dalam menata kota.
‘’Ya memang proses penyempurnaan masih berlangsung. Namun, substansi adalah fungsional yang dilakukan seperti yang telah kita janjikan sebelumnya. Sekarang lihatlah, tidak ada lagi kemacetan, Kota Pekanbaru pun semakin indah dengan nilai-nilai estetika budayanya,’’ ungkap pria berkacamata itu.
Hariyanto menegaskan, proses penyempurnaan yang sedang berjalan tidak akan mempengaruhi dan menghambat pelayanan jasa transportasi kepada masyarakat. Dia menegaskan, sudah dikoordinasikan dengan pihak pekerja.
Bahkan, ia menargetkan proses penyempurnaan tersebut akan tuntas secara keseluruhan pada akhir Agustus.
‘’Yang pasti saat PON, fly over ini sudah selesai secara keseluruhan. Ini memang kita gesa untuk mendukung suksesnya pelaksanaan PON. Selain itu, kita juga mengharapkan sarana ini dapat menjadi ajang promosi dan nilai tambah bagi tamu yang datang dari seluruh daerah di Indonesia,’’ harapnya.
Penyempurnaan lain dilakukan di bagian bawah dengan memasang pagar dan taman yang akan dikonsep minimalis. Tujuan dari kegiatan tersebut untuk menghindari kegiatan negatif dalam bentuk rumah kardus seperti di Jakarta.
Ia mengaku punya mimpi untuk membangun beberapa fly over lagi di beberapa kawasan rawan kemacetan di Kota Pekanbaru. Untuk merealisasikan hal itu, pihaknya sedang mempersiapkan beberapa perencanaan dalam menyongsong Pekanbaru sebagai kota metropolitan di Indonesia.(ila)