PEKANBARU (RP) — Pernyataan salah seorang wali murid SDN 082 bernama Umi Kalsum yang mengatakan bahwa tidak bisa menerima ZY bersekolah di SDN 082, dibantah pihak sekolah.
Pihak sekolah menilai apa yang disampaikan Umi Kalsum sama sekali tidak benar.
‘’Saya menegaskan, apa yang sudah disampaikan oleh Umi Kalsum, orangtua dari ZY, tidak benar. Hj As tidak pernah mengeluarkan ZY dari dalam kelas. Bahkan kami para guru semua menilai Hj As adalah seorang guru yang baik dan profesional dalam mendidik anak. Selama ini dia juga dikenal sebagai seorang guru yang tidak pernah keras dalam hal mendidik,’’ ungkap Kepala SDN 082 Jalan Thamrin, Kecamatan Sail, Halijah kepada Riau Pos, Senin (16/7) di ruang kerjanya, yang ketika itu juga didampingi Hj As.
Dia menilai, sejak awal, Hj As yang merupakan guru kelas 1.b di sekolah tersebut sama sekali tidak pernah mengeluarkan ZY dari kelas. Yang ada malah ZY yang keluar dengan sendirinya dari dalam kelas tersebut.
Halijah menambahkan, dari keterangan guru, yang ketika itu menjadi panitia penerimaan murid baru di SDN 082, pada saat mendaftar, Umi Kalsum sama sekali tidak membawa anaknya datang ke sekolah.
Waktu itu Umi Kalsum hanya datang sendirian dan meminta formulir. Selanjutnya menyampaikan kepada panitia, bahwa formulir akan diisi di rumah.
Begitu juga pada saat proses pendaftaran ulang ke sekolah, pihak sekolah juga tidak pernah melihat adanya anak yang berwajah ZY datang ke sekolah untuk mendaftar ulang. Tapi kalau ZY dihadirkan pada saat mengukur baju, pihak sekolah juga tidak bisa memastikan.
‘’Berdasarkan keterangan guru yang menjadi panitia penerimaan murid baru saat itu, sewaktu melakukan pendaftaran, Umi Kalsum tidak membawa ZY ke sekolah,’’ katanya.
Sebelumnya lanjut Halijah, kepada orantua murid juga sudah pernah disampaikan agar untuk mencari sekolah lain yang dianggap bisa untuk lebih memperhatikan ZY. Karena kalau di SDN 082 tidak bisa satu orang guru untuk memperhatikan satu orang murid.
Sementara kalau di sekolah lain besar kemungkinan ada satu orang guru yang bisa untuk memperhatikan satu orang murid.
‘’Saya sudah pernah sampaikan kepada orangtua ZY ketika itu, tapi orangtuanya tetap saja tidak mau dan ngotot agar anaknya sekolah di SDN 082. Kemarin pada Jumat, orangtuanya sendiri yang datang ke sekolah dan menjumpai saya dengan abang dan ingin memindahkan anaknya ke salah satu SD di Rumbai. Jadi bukan kita yang menyarankan untuk pindah,’’ ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, orangtua ZY Ummi Kalsum kepada Riau Pos, Jumat (13/7) menerangkan kalau saat ia mengatakan anaknya superaktif dan meminta guru As menempatkan anaknya duduk di depan saja.
‘’Mendengar ucapan itu, guru kelas bernama As itu langsung bilang, anak ibu autis ya, harusnya disekolahkan di SLB saja,’’ kata Umi Kalsum mengulangi pembicaraan Hj As ketika itu.(lim)