PEKANBARU (RP) - Dinas Pasar (Dispas) Kota Pekanbaru tak mempunyai data rinci jumlah pedagang pasar kaget Jalan Soebrantas.
Sehingga tak diketahui secara pasti pedagang pasar jongkok yang mulai menempati lapak di Pasar Purwodadi.
Bisa jadi yang menempati lapak Purwodadi tersebut tidak tepat sasaran, karena banyak pedagang lain yang ikut-ikutan sewa lapak untuk mendapatkan tempat berjualan.
Kepala Dispas Kota Pekanbaru Sadri Ilyas berdalih kesulitan untuk mendata para pedagang pasar jongkok Soebrantas.
Rata-rata pedagang menolak untuk didata petugas saat relokasi berlangsung dengan alasan yang tak jelas. Karena itu Dispas Pekanbaru tak memiliki data pasti berapa banyak pedagang tersebut. Lapak Purwodadi yang dibangun tersebut memiliki lapak lebih dari 850. Saat ini lapak-lapak tersebut sudah ramai ditempati para pedagang.
‘’Kami tidak bisa memaksa mereka untuk tetap didata jika yang bersangkutan menolak. Pastinya yang jelas kami sudah menjalankan tugas guna melakukan pendataan,’’ kata Sadri kepada Riau Pos akhir pekan lalu di Pasar Agus Salim usai meninjau goro masal. Pendataan pedagang sendiri dinilai sangat penting dilaksanakan mengingat keterbatasan lapak Purwodadi tersebut.
Sadri menambahkan, gunanya pendataan dilakukan adalah untuk kepentingan pedagang sendiri. Seperti jika mereka dipindahkan, lokasi yang disediakan bisa disesuaikan dengan jumlah pedagang yang ada.
Begitu juga jika ada bantuan pembinaan dari instansi lain seperti Dinas Koperasi. ‘’Karena itu, bagi pedagang yang tidak bersedia didata, tidak bisa menuntut hak yang sama dengan mereka yang masuk dalam data Dispas,’’ terangnya.(ilo)