PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - PEMBANGKIT Listrik Tenaga Gas Uap (LPTGU) berkapasitas 275 megawatt di Kawasan Industri Tenayan (KIT) Pekanbaru, Riau, Kamis (12/5) resmi beroperasi.
Di tengah haru biru diresmikannya pembangkit listrik berbahan bakar gas dan uap yang akan mengaliri kebutuhan listrik di Provinsi Riau dan jaringan interkoneksi PLN di wilayah Sumatera-Bangka Belitung itu, seorang pria berkemeja merah bernama Agus Mulyono langsung menghampiri dan memeluk Wali Kota Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT.
"Pak Wali, terima kasih. Terima kasih karena sudah membantu berdirinya PLTGU di Tenayan Raya ini," ungkap pria yang tak lain merupakan salah seorang petinggi Medco Power Indonesia.
"Kalau tidak karena pak Wali Kota, dukungan dan kemudahan yang diberikan tentu tidak mudah PLTGU ini," ungkap Agus yang kala itu didampingi Head of Corporate Counsel PT MPI Ibnu Nurzaman.
Dia mengenang masa di mana awal-awal sekali rencana pendirian PLTGU 275 megawatt tersebut. "Ide awal berdirinya PLTGU ini dari usulan Pak Wali. Berkasnya kami dapati di Kementerian.Karena itulah, setelah memenangkan tender, kami bergegas ke Pekanbaru bertemu Wali Kota untuk memastikan lokasi yang tepat untuk pendirian," imbuh dia lagi.
Dan ternyata sambutan yang diberikan juga sungguh luar biasa. Firdaus langsung mengarahkan ke Kawasan Industri Tenayan ini. "Proses perizinannya semua dipermudah, tidak ada kendala dalam perizinan. Lokasinya juga cocok dan strategis dan yang penting aman, tidak ada gangguan selama pelaksanaan pembangunan PLTGU ini," ungkap dia yang dibenarkan Ibnu.
Atas semua dukungan dan kemudahan itu, Medco menyampaikan terima kasih kepada Pemko Pekanbaru. Pada kesempatan itu juga, Wali Kota Pekanbaru juga menghaturkan terima kasih dan selamat atas beroperasinya PLTGU 275 megawatt tersebut.
"Semoga kehadiran PLTGU ini bisa membantu mendukung kebutuhan energi listrik nasional, dan tentunya ikut membantu pada pertumbuhan ekonomi kawasan, di Riau, khususnya di Kota Pekanbaru," tegas Firdaus.
Latar Belakang Berdirinya PLTGU 275 MW
PLTGU 275 megawatt (MW)di Kawasan Industri Tenayan (KIT) Pekanbaru merupakan satu dari dua pembangkit yang berdiri di Tenayan Raya. PLTGU ini pertama sekali usulannya diajukan Wali Kota Pekanbaru pada tahun 2014.
Pada saat itu, kondisi kelistrikan di Riau memang masih sering hidup mati dan itu menjadi salah satu kendala dalam pertumbuhan ekonomi wilayah.
Karena itulah, Wali Kota Pekanbaru Dr Firdaus mencoba mencari strategi untuk bisa mengatasi masalah kelistrikan ini. "Suasana awal pengusulannya memang kondisi kelistrikan kita di Riau, dan khususnya Pekanbaru masih sering hidup mati," ungkap Wali Kota.
Sementara, pada saat yang bersamaan, pemerintah provinsi juga sedang membangun pembangkit listrik PLTG juga di Tenayan Raya.
Karena itulah, pada saat pertama sekali mengusulkan itu, sempat banyak yang mengatakan kalau keinginan mengajukan pembangkit baru kepada pemerintah adalah sesuatu yang impossible, tak masuk di akal. "Pada waktu itu, kita tak menyerah, kita berpikir maju terus, karena saya tahu jalannya bagaimana dulu mengajukan usulan pembangkit ini," kenang Firdaus.
Karena itulah, lanjut Wali Kota, dia pun menemui sejumlah stake holder untuk membahas persoalan ini. Pertama sekali saya bertemu dengan perwakilan Perusahaan Gas Negara dan PT PLN Wilayah Riau.
Dari sana, kemudian dirancanglah skema untuk mengajuan usulan kelistrikan di wilayah Riau yang menjadi cikal bakal usulan PLTGU saat tahap I yang mulai beroperasi saat ini. "Kami berani mengajukan karena kebetulan kami juga ikut dalam sejumlah pembahasan pembangunan PLTU oleh Gubernur sebelumnya, sehingga kemudian kami ajukan proposalnya kepada Kementerian ESDM," kata dia.
"Alhamdulillah, pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo, lahir program peningkatan 35.000 megawatt kelistrikan nasional," sambungnya.
Dijelaskan Firdaus, sebenarnya ada dua skema pembangunan pembangkit yang diberikan sebagai opsi oleh pemerintah. Yakni oleh pemerintah serta kedua full investasi oleh swasta.
Saat itu juga, proposal yang pernah kami ajukan ternyata masuk dalam proyek pembangunan kelistrikan 35.000 megawatt dengan skema full investasi.
Pasca tender di pusat (Kementerian ESDM), akhirnya terpilihlah PT Medco Power Indonesia sebagai pemenang dan menjadi pelaksana pembangunan PLTGU ini bekerja sama dengan RATCH Energy.
"Pasca pengumuman inilah, sebut Firdaus, pihak Medco beberapa kali melakukan koordinasi dengan Pemko Pekanbaru, saat itu tim Pemko dipimpin Pak Dedi Gusriadi," ungkap Firdaus.
"Sebagai daerah yang sedang bertumbuh dan punya visi menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di Sumatera, tentu kita sangat menyambut baik berdirinya PLTGU ini. Karena, diharapkan bisa mengatasi persoalan kelistrikan yang masih sering terjadi saat itu," kenang Firdaus.
Selain itu, sambung dia, saat itu, Pemko juga sudah mempunyai program untuk pengembangan kawasan industri yang saat ini dikenal sebagai Kawasan Industri Tenayan (KIT).
"Bapak Presiden Joko Widodo dalam kunjungannya ke Pekanbaru saat peresmian Tol Pekanbaru-Dumai sempat beberapa kali menanyakan perihal keberadaan KIT ini dan akses yang sudah dimiliki, baik kelistrikan maupun akses ke pintu tol. Beliau berharap akses ke kawasan strategis pertumbuhan ekonomi baru ini bisa lebih terbuka dan tercukupi untuk memenuhi kebutuhan investasi maupun pengembangan kawasan," ungkan Firdaus.
Bagi Pemko, sebut Firdaus, KIT ini adalah lokomotif perekonomian yang diharapkan bisa menjadi pusat pertumbuhan kawasan baru di Pekanbaru khususnya.
Karena itulah, sebut Firdaus, dia pun langsung membuka diri untuk pembangunan PLTGU ini di Tenayan Raya kepada perwakilan Medco Power saat itu. "Di sana saya beberapa kali bertemu pak Agus. Beliau termasuk petinggi di Medco Power," kata Wali Kota.
Saat itu, sebut Firdaus, Pemko berasumsi, untuk bisa mengembangkan KIT, Pekanbaru membutuhkan pasokan ketenagalistrikan yang tidak kecil.
"Kita ingin mendorong industri masuk ke KIT, tentu harus didukung infrastruktur yang baik, jalan, kelistrikan dan air bersih. Ketika Medco datang, kita langsung tawarkan di Tenayan Raya. Setelah beberapa kali survei lapangan, akhirnya disepakati pendirian pembangkit di Tenayan Raya, Ya, di KIT inilah," kenang Firdaus.
Langkah ini semakin membulatkan optimisme Pemko Pekanbaru, karena,beberapa tahun setelahnya, Pemerintah di bawah Presiden Joko Widodo juga memasukkan KIT sebagai salah satu dari program strategis nasional untuk perekonomian baru di Sumatera.
"KIT ini proyek strategis nasional. Untuk daya dukungnya, pemerintah harus mempersiapkan infrastruktur termasuk kelistrikan. Sudah ada beberapa investor yang akan masuk tahun depan, sudah banyak juga yang menyatakan minat untuk industri hilir Crude Palm Oil (CPO)," ungkap Firdaus.
Sesuai dengan visi kota investasi yang dikembangkan, ketenagalistrikan menjadi hal yang penting.
Selain itu, Firdaus juga mengungkapkan Pemko Pekanbaru perlu mempersiapkan dukungan ketenagalistrikan untuk mendorong percepatan pembangunan di Tenayan Raya.
"Kantor pemerintahan, kawasan industri adalah lokomotifnya. Saat ini di sekitar Tenayan ini sudah tumbuh kawasan pemukiman dan akan ada peruntukan lainnya, termasuk untuk perkembangan Kota Pekanbaru dan kawasan Metropolitan PEKANSIKAWAN. Karena itulah, usulan ini kita segerakan. Sebelum masa jabatan berakhir, kita ajukan. Proposalnya juga sudah kita siapkan," optimis dia
Setelah 2,5 tahun dalam proses pengerjaan, akhirnya PLTGU yang dikelola mengandalkan gas dan pasokan uap ini pun selesai dikerjakan.
"Saya mengucapkan selamat kepada Medco Ratch Power Riau dengan beroperasinya PLTGU ini," ungkap Wali Kota.
Diresmikan Menteri ESDM
Tepat pada Kamis (12/5/2022), Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (LPTGU) berkapasitas 275 Megawatt di Kawasan Industri Tenayan (KIT) Pekanbaru, Riau, resmi beroperasi.
Peresmian pembangkit berbahan bakar gas dan uap yang akan mengaliri kebutuhan listrik di Provinsi Riau dan jaringan interkoneksi PLN di wilayah Sumatera-Bangka Belitung itu dilakukan oleh Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif juga Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution, juga petinggi Medco Power, di antaranya Direktur Utama PT Medco Energi Internasional Tbk, Hilmi Panigoro dan Presiden Direktur PT Medco Power Indonesia Eka Satria.
Menteri ESDM Arifin Tasrif menyebutkan, Pengoperasian pembangkit baru ini juga bakal memperkuat pasokan listrik di Sumatera, khususnya di Riau.(adv/ali)