Kecepatan Angin 54 Km per Jam

Pekanbaru | Jumat, 17 Mei 2013 - 10:20 WIB

Laporan Agustiar, Pekanbaru agustiar@riaupos.co

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru menyebutkan untuk kecepatan angin yang terjadi Rabu (15/5) malam, sudah merupakan angin puting beliung, karena kecepatannya mencapai 30 knot atau 54 Km per jam.  

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

‘’Tercatat kecepatan anginnya mencapai 30 knot, kalau kita identifikasikan kecepatan angin puting beliung itu di atas 25 knot, maka angin tadi malam yang terjadi dengan kecepatan 30 knot itu sudah termasuk kepada anging puting beliung,’’ jelas Kepala Stasiun BMKG Ferry Sitorus melalui staf analisa Aristya Ardhitama kepada Riau Pos, Kamis (16/5) di kantornya.

Dijelaskannya lagi, kalau dikonfersikan ke skala kilometer, maka hampir 54 kilometer per jam kecepatannya.

‘’Kenapa impact-nya begitu, karena dimasa pancararoba terjadi peristiwa hujan lebat dan puting beliung cukup besar. Itu pengaruhnya hampir sebagian besar di seluruh Riau,’’ katanya lagi.

Meski demikian, dikatakan Ardhitama, dari standar ukuran BMKG hujan yang terjadi masih dikategorikan hujan sedang. Curah hujan yang turun itu 25 Mm.

‘’Kondisinya begini juga bisa membuat banjir, dan ini pengaruh cuaca ekstrim yang terjadi dalam sepekan terakhir,’’ katanya.

Jadi untuk saat ini disebutkan Ardhi, dari BMKG mengimbau untuk mewaspadai puting beliung. ‘’Sampai akhir bulan ini perlu diwaspadai,’’ tutupnya.

Dari pantauan Riau Pos, beberapa pohon bertumbangan di belakang SMA Muhammadiyah, pagar seng milik warga terbang berserakan, atap kanopi warga lepas, baliho di pinggir jalan banyak yang robek. Kondisi ini disebabkan oleh kencangnya angin yang terjadi.

Tidak hanya itu, akibat hujan yang deras lebih kurang lima jam itu menimbulkan beberapa titik di genangi air hingga mencapai lutut orang dewasa. Di Jalan Sudirman tepat di depan Hotel Furaya, dan juga depan Jalan Hang Tuah, Jalan Pangeran Hidayat, dan banyak lagi.

Bahkan akibat tingginya genangan air, beberapa kendaraan roda dua sempat mogok. Mobil roda empat pun memilih berhenti berhenti daripada melintas genangan air. Di sepanjang jalan terlihat sampah-sampah dari dauh pohon berserakan malam itu.(rnl)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook