Soal Lahan Purna MTQ, Kembali ke Pangkal Kaji

Pekanbaru | Kamis, 17 Mei 2012 - 09:14 WIB

PEKANBARU (RP) - Hingga kini belum banyak fraksi bersikap tentang pembangunan Riau Town Square (Ritos). Namun PPP termasuk satu fraksi yang sejak awal menolak dengan tegas rencana megaproyek itu.

‘’Sejak awal kami dari Fraksi PPP dengan tegas menolak pengembangan arena purna MTQ untuk kepentingan lain selain kebudayaan,’’ tegas Ketua Fraksi PPP Rusli Effendi kepada pers, kemarin.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Hingga kini memang belum ada sikap resmi dari fraksi, komisi dan atas nama dewan tentang Ritos. Di komisi masih berkutat pada dengar pendapat dengan eksekutif. Terakhir baru Komisi B yang bersikap tegas.

Tapi itupun baru untuk rencana pembangunan venue biliar dan bowling untuk PON. Mereka menolak pembangunan venue karena bersifat sementara. Lagi pula terkesan dijadikan tameng untuk proyek Ritos.

Maka pilihan terbaik, lanjut Rusli, kembali pada pangkal kaji. Yaitu kawasan yang digunakan untuk sarana dan prasarana menunjang kegiatan ataupun program kebudayaan. Sekaligus mendukung Visi Riau 2020 sebagai pusat kebudayaan di Asia Tenggara.

‘’Di mana pusat aktivitasnya ya salah satunya di situ. Dan itu sudah disepakati oleh Pemprov Riau dan DPRD Riau,’’ jelasnya.

Soal venue biliar dan bowling, di mata anggota Komisi D ini, sudah jelas itu hukumnya haram. Sedang terkait Ritos ia tidak mempermasalahkan jika memang semua peraturan dan prosedur sudah dilalui.

‘’Nah jika semua sudah dipenuhi maka lokasinya cari tempat lain. Jika itu dilakukan Gubri berarti beliau bijak memahami kemauan masyarakat. Jadi solusinya pindahkan,’’ saran Rusli yang juga Ketua DPP PPP.(zed)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook