Laporan AGUSTIAR, Pekanbaru
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru menyebutkan bahwa dalam dua hari belakangan ini, kondisi tenperatur suhu di Pekanbaru mengalami kondisi ekstrem.
‘’Untuk Senin (15/4) temperatur suhu berada di angka 36,6 derajat celsius, sedangkan di hari Selasa (16/4) ini meski mengalami penurunan namun tetap berada di posisi suhu ekstrem yaitu 35,8 derajat celsius,’’ kata Kepala Kantor BMKG Ferry Sitorus melalui staf analisa Yudhistira kepada Riau Pos.
Dijelaskan Yudhis, kondisi ini disebabkan oleh ada gangguan tekanan rendah. Di mana secara global ada terjadi daerah tekanan rendah di perairan Selatan Jawa dan juga ada perputaran angin di atas Sumatera bagian Utara di wilayah perairan Aceh.
Akibat gangguan ini, angin tertarik ke dua wilayah tersebut yang mengakibatkan Sumatera bagian tengah menjadi kering, dan cuacanya menjadi clear. Sementara Riau berada di posisi netral. ‘’Kondisi ini tejadi sejak dua hari yang lalu, dan sampai dua hari kedepan masih akan terjadi seperti ini,’’ sebutnya lagi.
Untuk itu, BMKG mengimbau kepada masyarakat Pekanbaru dan sekitar untuk mewaspadai kondisi temparatur suhu seperti ini. Karena beberapa kejadian secara-cara tiba-tiba muncul petir dan angin kencang. ‘’Kalau menurut jadwalnya, saat ini Provinsi Riau mengalami puncak musim hujan, karena ada dua gangguan itu maka terjadi pergeseran,’’ ungkapnya lagi.
Sulut Titik Panas Riau
Sementara itu, suhu ekstrim yang terjadi Provinsi Riau beberapa hari terakhir ini menyulut munculnya titik panas (hot spot) di beberapa wilayah di Provinsi Riau. Dari persoalan ini juga, membuat waktu dini hari aroma asap dapat tercium oleh indra manusia, ini membuktikan kebakaran hutan dan lahan mulai mengancam.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru menyebutkan bahwa dalam dua hari ini penyulutan titik panas terjadi akibat panas terik yang dialami. Dan ini juga disebabkan oleh gangguan suhu tekanan rendah.
Untuk Senin (15/4), di Riau itu terdapat 94 titik panas, dari 131 titik panas yang termonitoring oleh satelit NOAA 18 di pulau Sumatera. dari 94 titik panas tersebut banyak tedapat di Kabupetan Inhu 20 titik, Bengkalis 16, Pelalawan 15, Kuansing 10, Siak 9, Rohul 9, Rohil 7, Kampar 7 dan Inhil 1 titik.
‘’Pada saat ini temperatur suhu menapai 36,6 derajat celsius, sangat mendukung tersulutnya titik panas. Apalagi lahan di Riau ini bertanah gambut yang mudah tersulut api,’’ kata staf analisa BMKG Yudhistira kepada Riau Pos, Selasa (16/4).
Jika dibanding dengan hari sebelumnya, Selasa (16/4) jumlah titik panas di Riau mengalami penurunan derastis, dari 94 titik menjadi 17 titik. Terpantau di Bengkalis 4 titik, Rohul 3, Kuansing 3, Rohil 2, Dumai 2, Kampar 1, Pelalawan 1, dan Inhu 1. ‘’Untuk temperatur suhu masuk dalam katagori ekstrem di wilayah Riau. Tentu ini harus diwaspadai terjadinya pembakaran hutan secara disengaja,’’ tuturnya.(yls)