PEKANBARU

Terminal BRPS Mati Suri

Pekanbaru | Kamis, 17 Maret 2016 - 10:26 WIB

Terminal BRPS Mati Suri
SEPI: Situasi sepi di Terminal Bandar Raya Payung Sekaki (BRPS) Pekanbaru, Rabu (16/3/2016).

KOTA (RIAUPOS.CO) - Bangunan Terminal Bandar Raya Payung Sekaki  (BRPS) memang megah. Cantik. Namun sayang, aktivitas di terminal  ini masih saja sepi. Bahkan bisa disebut mati suri. Ini berbanding terbalik dengan menjamurnya terminal-terminal bayangan di beberapa titik di Kota Pekanbaru.

Pantauan Riau Pos di Terminal BRPS, Rabu (16/3), tak banyak aktivitas terlihat di terminal selain para agen bus yang duduk-duduk di selasar terminal. Mereka menunggu calon penumpang datang. Namun waktu mereka lebih banyak menunggu daripada melayani penumpang. Lapak-lapak kiospun banyak yang kosong dan tak berisi.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Sesekali terlihat bus besar, bus 3/4 dan  travel melintas dan masuk ke dalam terminal. Tapi tak lebih hanya sekadar melintas dan pergi lagi. Pantauan dari pukul 13.00 WIB hingga 14.00 WIB,  hanya lima bus 3/4 yang melintas di dalam terminal.

Beberapa fasilitas seperti toilet juga sudah tak terawat. Bau tak sedap tercium sampai keluar. Terminal ini nyaris mati, hampir tak berdenyut lagi.

Beberapa informasi yang diperoleh Riau Pos, sepinya penumpang di terminal BRPS karena lokasinya jauh dari pemukiman penduduk. Terminal ini dibangun di Jalan Air Hitan, Kelurahan Air Hitam, Kecamatan Payung Sekaki.

Hardian, seorang agen bus ALS tujuan Medan mengaku untuk mencari penumpang satu orang saja, dirinya kesulitan. ”Penumpang bus AKDP tujuan Dumai saja di sini paling banyak dua orang. Kadang-kadang kami pernah berangkat dengan penumpang satu orang,” katanya mengeluh.

Lokasi terminal yang cukup jauh dinilainya menjadi penyebab. ”Para penumpang yang ingin menggunakan jasa bus tujuan Dumai, lebih suka menunggu di pinggir jalan. Seperti di dekat bundaran Jalan Riau dan Simpang Palas. Sedangkan penumpang dengan tujuan Sumatera Barat, lebih suka menunggu di Simpang Panam,” katanya lagi.

Ian Mawasdi, agen bus tujuan Duri juga mengeluhkan hal serupa. Ia menjelaskan bahwa sudah hampir sepekan tidak ada satu pun penumpang yang datang. ”Kami biasanya berani berangkat kalau penumpangnya ada minimal delapan orang, kalau di bawah itu kami tidak berani,” terangnya.

Menurut salah seorang calon penumpang yang akan sedang duduk di ruangan tunggu Eli (35), ia baru pertama kali beli tiket di terminal. Tujuan Bengkulu. Ia mengeluhkan sepinya pengunjung terminal. ”Terminal ini seperti tidak diperhatikan oleh pemerintah, meski saya baru pertama kali ke sini seperti tak hidup aktivitas terminalnya,” katanya.

Menurut seorang pedagang minuman yang ada di dalam terminal, Ida (49), lebih enak berjualan di terminal dulu yang letaknya di Jalan Tuanku Tambusai. ”Kalau di sini jual-belinya tidak seberapa. Dibilang banyak tidak, dibilang sedikit, juga tidak. Soalnya di terminal ini orangnya sepi, paling sopir-sopir dan pegawai Dishub yang belanja di sini,” jelas Ida.

Sepinya penumpang di terminal membuat sejumlah sopir mencari penumpang di luar terminal. Wardi, salah seorang sopir travel jurusan Dumai mengatakan, dirinya lebih memilih mencari penumpang di terminal bayangan simpang Garuda Sakti. Alasannya,di sana lebih banyak mendapatkan penumpang.

”Terminal masih sepi. Kalau masuk ke terminal, paling hanya bisa mendapatkan satu atau dua orang. Tapi kalau menunggu di terminal bayangan, bisa penuh travel ini,” katanya.

Ia pun berharap pemerintah bisa mencari solusinya agar Terminal BRPS bisa hidup dan banyak dikunjungi calon penumpang. jika Terminal BRPS sepi penumpang, tidak demikian di beberapa terminal bayangan. Seperti di simpang Jalan HR Soebrantas-Kubang Raya-Jalan Garuda Sakti, Simpang Tugu Songket Jalan SM Amin yang tak jauh dari terminal, dan terminal bayangan di Jalan Imam Munandar.

Pantauan Riau Pos di beberapa terminal banyangan, ketatnya persaingan antar mobil travel dalam mencari penumpang sehingga sering terjadi upaya paksa menaikkan penumpang ke dalam mobil oleh agen travel. Selain itu, jejeran mobil travel di pinggir jalan ini kerap menimbulkan kemacetan.(t)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook