Jalan Sukakarya Mengkhawatirkan

Pekanbaru | Sabtu, 17 Maret 2012 - 10:20 WIB

Laporan HENDRAWAN, Pekanbaru redaksi@riaupos.com

Jalan Sukakarya Kelurahan Tuah Karya, Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru, terkenal sebagai jalur lintas Pekanbaru-Kecamatan Tambang Kampar.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Kondisi jalan ini dikhawatirkan warga karena di beberapa kilometer jalan menyempit, terutama setelah satu kilometer pertama.

Kemudian kondisi jalan yang berlubang-lubang di beberapa tempat, rawan dengan kecelakaan.

Hal itu tambah parah bila pada Kamis dan Ahad tiba, dimana Pasar Sukakarya beroperasi, arus kendaraan akan padat merayap bahkan macet pun sering terjadi.    

Namun yang paling dikeluhkan warga adalah titik kerusakan yang berada tepat di sekitar TK An-Namiroh. Disini, sebelum dan sesudah TK bila dari arah Jalan Soebrantas, kerusakan jalan sangat mengganggu.

Disini tidak hanya berlubang, tapi ruas kiri dan kanan jalan seperti mengalami longsor hingga rendah. Hanya jalur tengah saja yang rata. Kondisi ini membuat para pengguna jalan terkadang berebut mengambil jalur tengah.

Hal inilah yang dikhawatirkan Cecep (31). Cecep yang sudah hampir sepuluh tahun terakhir bolak-balik di jalan ini, mengaku khawatir jika melewati jalur sesudah dan sebelum TK An Namiroh itu, apalagi bila hari-hari pasar tiba.

‘’Jalan ini memang tidak banyak yang rusak, tapi yang disini memang parah karena kiri kanan jalan rendah, otomatis orang berebut lewat ruas tengah. Sering kecelakaan disini, pernah pula sepeda motor masuk parit,’’ sebut Cecep yang mengaku sehari-hari bekerja sebagai buruh lepas ini.

Menurut Cecep, banyak kecelakan disini dialami para remaja yang tertipu, terutama mereka yang datang dari arah perbatasan Kampar.

‘’Kalau malam berbahaya ini, apalagi yang baru-baru pernah lewat sini. Karena dari jembatan sana kan mulus, tapi tiba-tiba beberapa meter dari SD dan TK jalan bergelombang parah. Disini juga tidak ada penerangan kalau malam,’’ sebut Cecep.

Jalan Sukakarya memang cukup padat. Jalan lintas batas ini menurut cerita tokoh setempat awalnya dirintis oleh warga Kualu berada hampir enam kilometer dari Jalan Soebrantas, jalur lama ini masih bisa ditemui hingga kini. Dari Jalan Soebrantas, Jalan Sukakarya memiliki dua ujung yang sama-sama bermuara di Jalan Kubang Raya. Kondisi padat ini sendiri dipengaruhi oleh banyaknya perumahan yang tumbuh di jalan tua ini.

Perumahan, selain ada belasan di wilayah kota juga ada banyak sekali di wilayah Tambang Kampar. Masyarakat yang melewati jalan ini semakin ramai karena warga Danau, Kualu, Kubang, Tarai dan warga puluhan perumahan juga melewati jalan ini.

Ada dua perumahan paling besar di Jalan Sukakarya, perumahan Wisma Kualu Permai dan Graha Rawa Bangun yang berada dibawah administrasi RW 10 Keluarahan Tuah Karya, Kecamatan Tampan, Pekanbaru.

Dua perumahan ini dihuni oleh lebih dari seribu KK, namun menurut Ketua RW 10 Ilham M Yusuf tidak ada laporan dari warganya soal kondisi jalan ini.

‘’Jalan itu sudah jadi makanan sehari-hari, bagaimana warga mau mengadu. Tapi perbaikan itu memang ditunggu-tunggu, jelaslah karena jalan itu rusak terus,’’ ungkap Ilham.

Warga Kualu lainnya, Firdaus (23), yang tinggal di wilayah Kampar mengaku, selama Jalan Kubang Raya belum diaspal maka Jalan Sukakarya ini akan terus padat.

‘’Kebanyakan warga sekitar Jalan Kubang kalau mau ke kota memang lewat jalan ini. Akses jalan kan mulus, cuma dibagian kota aja ada yang berlubang-lubang, selama jalan Kubang Raya ini tak diaspal pasti lewat sini terus,’’ tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas PU Kota Pekanbaru Dedi Gusriadi tidak bisa dimintai komentarnya menyangkut kondisi Jalan Sukarya tersebut. Saat dihubungi Riau Pos, ponselnya, tidak aktif .

Demikian juga halnya dengan Sekretaris Dinas PU Kota Pekanbaru Dadang Eko Purwanto, juga tidak berhasil dihubungi. Saat dihubungi ponsel yang bersangkutan hidup, namun tidak diangkat.(fas)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook