PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Hingga saat ini, setidaknya sudah 38 pelajar dari 14 Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Pekanbaru terdeteksi positif Covid-19 di Pekanbaru. Mereka ini tertular virus corona dari anggota keluarga di rumah.
Hal ini diketahui dari tracing yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru terhadap kontak erat pelajar yang positif Covid-19. Selain pelajar, ada juga empat guru dan satu tenaga kebersihan sekolah yang positif Covid-19.
"Khusus yang dari sekolah, setelah kami tracing, mereka terpapar dari klaster keluarga," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru dr Zaini Rizaldi Saragih, Rabu (16/2).
Menurutnya, petugas kesehatan kembali melakukan tracing dan diketahui mayoritas sumber virus dibawa oleh keluarga dari perjalanan luar kota.
Zaini menyebut, mayoritas pelajar yang terkonfirmasi Covid-19 hanya memiliki gejala-gejala ringan, seperti batuk dan flu. Mereka juga hanya melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing.
Pihaknya bakal terus melakukan tracing terhadap sejumlah pasien positif tersebut. Dirinya mengaku cukup kesulitan melakukan tracing mengingat tambahan kasus harian yang signifikan. Apalagi saat ini kasus aktif sudah mencapai 1.300 lebih.
"Karena memang kasus sekarang ini meningkat. Kasus aktif saja seribu lebih, dan ini yang harus kami tracing. Bayangkan saja berapa banyak petugas untuk melakukan pelacakan," terangnya.
Zaini mengaku petugas di lapangan mengalami kendala dalam tracing. Kebanyakan pasien positif tidak terbuka menyampaikan informasi terkait riwayat perjalanan dan dengan siapa dia berkontak.
"Seperti saat petugas datang ke rumah pasien positif, handphone-nya tidak diangkat. Lalu didatangi sesuai alamat, ternyata rumahnya tidak ada, sehingga tidak terlacak lagi," singkatnya.
Dirinya juga meminta kepada pihak sekolah dan masyarakat untuk terus disiplinkan diri dalam menjalankan protokol kesehatan yang telah dianjurkan oleh pemerintah. Mengingat saat ini kasus Covid-19 di Kota Pekanbaru mulai mengalami peningkatan. "Kami minta untuk prokes tetap dijalankan seperti memakai masker dan menjaga jarak serta melalukan vaksinasi lengkap," ajaknya.
Liburkan Jika Ada Siswa Bergejala
Dalam pada itu, Kementerian Agama (Kemenag) Kota Pekanbaru mengambil kebijakan praktis menghadapi peningkatan kasus Covid-19 di Provinsi Riau, termasuk wilayah Kota Pekanbaru, akhir-akhir ini. Seluruh madrasah diminta mengambil kebijakan meliburkan madrasah apabila ada siswa atau guru yang demam atau mengalami gejala-gejala menjurus ke Covid-19.
Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kemenag Kota Pekanbaru Dr Rialis MPd, Rabu (16/2), mengatakan, setiap madrasah harus cekatan dan waspada menghadapi situasi pandemi Covid-19 yang kembali meningkat. Selain terus menerapkan protokol kesehatan (prokes), kondisi kesehatan siswa dan tenaga pengajar di madrasah harus terus diperhatikan.
"Kalau ada di suatu madrasah itu siswanya Covid-19, demam atau bergejala, liburkan saja. Tiga hari, lakukan evaluasi. Begitu saja kebijakannya, siapa yang sakit suruh pulang, siapa yang demam suruh pulang," terang Rialis.
Menurut Rialis, sudah ada madrasah yang sudah libur karena kondisi siswa demam atau bergejala. Bila ada gejala menurutnya secara praktis pihak madrasah diminta langsung meliburkan proses belajar-mengajar beberapa hari. Kemudian setelah tiga hari, setelah dievaluasi proses belajar mengajar bisa dilanjutkan kembali.
Kasus Aktif Sudah Capai 1.395 Orang
Di sisi lain, peningkatan penularan Covud-19 di Pekanbaru saat ini terlihat dari jumlah warga kota yang sekarang terkonfirmasi positif. Tak kurang dari 1.395 kasus aktif kini terdata. Mayoritas melakukan isolasi mandiri.
Angka ini berdasarkan data yang dimiliki boleh Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru. Dirincikan, dari jumlah tersebut tak sampai 100 orang menjalani perawatan di rumah sakit.
"Yang menjalani isolasi mandiri berjumlah 1.304 orang dan 91 orang dirawat di sejumlah rumah sakit," jelas Kepala Diskes (Kadiskes) Kota Pekanbaru Zaini Rizaldi, Rabu (16/2).
Sejak sepekan terakhir terjadi peningkatan kasus positif covid dengan jumlah warga yang terpapar mencapai puluhan orang per hari.
Dari puluhan kasus per hari, lanjut dia, beberapa di antaranya masih anak-anak usia sekolah. "Rata-rata setiap hari ada usia sekolah yang terpapar. Seperti kemarin, dari 166 kasus, ada 18 orang usia sekolah. Mulai dari SD, SMP sampai SMA," urainya.
Dalam pada itu, Pemko Pekanbaru tetap mengintensifkan vaksinasi pada warga sebagai antisipasi lonjakan kasus ini. Dipastikan, vaksin yang tersedia masih mencukupi.
Diskes Kota Pekanbaru, saat ini masih memiliki stok vaksin sebanyak 15.242 vial atau setara dengan 33.624 dosis. "Jadi stok vaksin kita masih cukup banyak," ucap Kadiskes.
Disampaikannya, belasan ribu vial stok vaksin yang tersedia itu terdiri dari 4 jenis vaksin di antaranya Coronavac, Astrazaneka, Pfizer dan Janssen.
Untuk Coronavac, lanjut Zaini, vaksin yang tersedia sebanyak 14.438 vial atau 28.875 dosis. Sementara Astrazaneka hanya 1 vial atau 10 dosis. "Kemudian Pfizer 723 vial atau 4.338 dosis dan Janssen 80 vial atau 400 dosis," singkatnya.(ali/ayi/end/yls)
Laporan TIM RIAU POS, Kota