PEKANBARU

Miris, 100 M dari Kediaman Gubri, Bayi Tunawisma 2 Hari Terbujur Kaku

Pekanbaru | Senin, 17 Februari 2020 - 12:14 WIB

Miris, 100 M dari Kediaman Gubri, Bayi Tunawisma 2 Hari Terbujur Kaku
Jasad Bayi laki-laki dari Ika Veronika Pakpahan, tunawisma asal Dumai saat dibawa ke ambulan menuju RSUD Arifin Ahmad, Pekanbaru, Senin (17/2/2020). (EKA GUSMADI PUTRA/*1/RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Akibat persalinan yang tidak ditangani dengan tepat, nyawa bayi mungil dari rahim Ika Veronika Pakpahan meninggal dunia. Tunawisma asal Kota Dumai ini melahirkan di gubuk kecil samping komplek Kantor LAM Riau, Jalan Diponegoro, Pekanbaru. Lebih miris lagi, jaraknya hanya 100 meteran dari komplek kediaman orang nomor satu di Riau.

Di dalam gubuk kecil pinggiran Kota Pekanbaru, Ika Veronika Pakpahan melahirkan bayi laki-laki mungil, Sabtu (15/2) subuh. Namun, tak berselang lama, harapan masa depannya itu meregang nyawa.


Pada Senin (17/2) pagi, komplek gedung LAM Riau di Jalan Diponegoro dipadati oleh puluhan warga dan para aparat serta tenaga medis, mereka melihat bayi mungil yang dibalut kain hitam terbujur kaku di dalam gubuk kayu, sudah dua hari. Di lokasi itu Polisi juga telah memasang police line sebagai pembatas.

Dengan wajah pucat dan lemas, Ika Veronika tampak berusaha tegar. Sebab, tunawisma yang mengaku berasal dari Kota Dumai ini tidak tahu harus berbuat apa. "Saya melahirkan waktu itu, jadi ditangani temen-temen apa adanya," katanya kepada Riau Pos, Senin (17/2) di lokasi.

Menurut dia, setelah melahirkan itu, anaknya masih hidup dan bisa bernafas. Selang sehari, di hari Ahad, Ika mesti menyaksikan anaknya meninggal dunia. "Dari hidungnya ada darah, waktu melahirkan pakai gunting motong tali pusat," jelas dia.

Di lokasi yang sama, Tengku Syarifuddin, gharim musala di komplek LAM Riau menuturkan bahwa wanita tersebut baru tinggal selama 2 bulan di lokasi itu. Sebelumnya, Ika merupakan perantau asal Dumai yang juga pernah mengadu nasib ke Batam sebelum sampai di Pekanbaru ini.

"Kemarin kita tanya-tanya, katanya dia asal dari Dumai, waktu itu ngaku pernah kerja di Batam, dia merantau dan itu posisi dia sudah hamil," jelas Syarifudin.

Di lokasi penemuan bayi tersebut, tidak ada orang lain selain Ika dan anaknya yang sudah terbujur kaku selama dua hari. Ika pun enggan menyebutkan siapa ayah dari anak laki-lakinya tersebut.

"Orang LAM Riau pernah lihat dia sama laki-laki di sini (gubuk, red), tapi bukan suaminya," jelasnya lagi.

Dari pengakuan Netti, warga sekitar menuturkan bahwa Ika Veronika tersebut merupakan perantau yang baru dua bulan di sini. 

"Rutinitasnya biasa dia di lampu merah, dia gak punya tempat tinggal tetap. Kita tahu dia baru 2 bulan di sini," ujarnya.

Mendapat laporan adanya penemuan jasad bayi tersebut, Kapolsek Lima Puluh, Kompol Sanny Handityo turun ke lokasi. Bersama personel, aparat TNI, Lurah dan petugas kesehatan dia mengecek Tempat Kejadian Perkara (TKP).

"Setelah mendapat laporan ada bayi meninggal, kami ke sini untuk memastikan apakah itu benar, dan ternyata benar ada seorang ibu yang mengaku berasal dari Dumai, dia sempat kerja di Batam dan di sini tak punya rumah, sebatang kara," jelas Kapolsek.

Langkah cepat yang dilakukan kepolisian setelah itu adalah membawa jasad bayi dan ibu tersebut ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Ahmad Pekanbaru.

"Kita bawa ke RSUD, dengan koordinasi dengan dinas sosial. Jadi kita upayakan dulu bagaimana kondisinya kesehatannya pulih, yang awalnya pendarahan agar ditangani. Kemudian nanti akan dibicarakan tindak lanjutnya," tuturnya.

Laporan: Eka Gusmadi Putra/*1
Editor: E Sulaiman

 

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook