Kesehatan Balita Penderita Gizi Buruk Dipantau

Pekanbaru | Jumat, 17 Januari 2014 - 09:48 WIB

Kesehatan Balita Penderita Gizi Buruk Dipantau
Petugas Puskesmas Rumbai Pesisir menimbang berat badan Hayatul, Rabu (15/1/2014). Foto: mirshal/riau pos

KOTA (RIAUPOS.CO) - Dinas Kesehatan (Diskes) Pekanbaru memastikan bakal mengikuti perkembangan kesehatan Hayatul, bocah 3 tahun penderita gizi buruk dari Kelurahan Meranti Pandak, Kecamatan Rumbai Pesisir.

Bahkan Diskes memastikan bersedia memfasilitasi sampai dengan merujuk ke rumah sakit.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

‘’Hayatul ini sebenarnya sudah mendapatkan perhatian Puskesmas Rumbai sejak dua tahun silam, melalui pemberian makanan tambahan (PMT). Jika anak gizi buruk tersebut memiliki penyakit, bisa dirujuk ke rumah sakit,’’ ungkap Kabid Kesehatan Keluarga (Kesda) Diskes Kota Pekanbaru, Napiri kepada Riau Pos, Kamis (16/1) di ruang kerjanya.

Dua rumah sakit yang menurutnya dapat menjadi rujukan tersebut yakni, RSUD Arifin Ahmad dan RS Petala Bumi di Jalan Sutomo Pekanbaru. Kedua rumah sakit tersebut melayani pelayanan kesehatan peserta Jamkesmas dan Jamkesda

‘’Informasinya peserta Jamkesda, sehingga rumah sakit rujukan bisa ke dua rumah sakit yakni RSUD Arifin Ahmad dan Petala Bumi. Namun kami memantau jika kondisi anak tersebut murni gizi buruk saja, sehingga saat ini masih belum perlu dirujuk ke rumah sakit,’’ tambahnya.

Kasus gizi buruk tersebut menurut Napiri bukan karena dari faktor pelayanan kesehatan yang kurang memadai dari Puskesmas. Melainkan karena faktor ekonomi.

Untuk itu Diskes merasa sangat perlu berkoordinasi dengan lintas instansi. Napiri mengaku akan mengawali berkoordinasi dengan pihak RT dan RW setempat.

‘’Kasus anak kurang gizi itu faktor dari ekonomi, sehingga perlu penanganan dari sektor lain. Sedangkan dari Diskes sudah kita pantau kesehatannya. Malahan sudah dua tahun ini anak tersebut menjadi peserta Posyandu BGM,’’ katanya.

Untuk memastikan kondisi Hayatul tersebut, Napiri saat itu juga langsung menghubungi Kepala Puskesmas Rumbai. Napiri bertanya kondisi anak tersebut sampai hari itu.

Upayakan Pemulihan

Puskesmas Rumbai Pesisir meningkatkan jumlah jadwal pengawasan terhadap Hayatun. Hal tersebut dilakukan agar kondisi kesehatan anak keempat Sunarti (33) tersebut bisa bisa pulih seperti yang diharapkan.

Kepala Puskesmas Rumbai Pesisir dr Fira Septiyanti kepada Riau Pos, menuturkan saat ini pihaknya selalu melakukan pemantau dan pemeriksaan terhadap kondisi Aya, sapaan akrab bocah penderita gizi buruk tersebut.

Selain itu juga melakukan pengobatan terhadap penyakit lain yang diderita oleh Aya.

‘’Saat ini kondisinya belum ada indikasi untuk dirujuk intensif ke RSUD Arifin Achmad. Karena yang dirujuk itu jika sudah diperlukan terapi gizi, artinya penderita harus dapat asupan gizi tersebut. Sedangkan Aya secara umum kondisinya masih stabil, jadi yang diperlukan baru seputar peningkatan asupan makanan dan gizi,’’ jelasnya.(ilo/l)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook