PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Harga gas elpiji ukuran 12 kilogram masih tinggi. Pengecer gas elpiji menjualnya seharga Rp120 ribu pertabungnya.
Harga yang dijual tersebut tidak jauh berbeda ketika terjadi kelangkaan gas elpiji beberapa pekan silam.
Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pekanbaru Asdalius tidak membantah terkait masih tingginya harga gas elpiji 12 kilogram di tingkat pengecer.
Namun begitu, Disperindag tidak berdaya menormalkan tingginya harga gas elpiji di tingkat pengecera karena bukan tanggung jawab pemerintah lagi.
“Kalau terjadi di tingkat pengecer, kami tidak bisa lagi. Tetapi untuk di tingkat agen kami tetap pantau dan dalam pengawasan Disperindag. Di tingkat agen harga gas elpiji 12 Kg masih normal tidak sampai Rp100 ribu per tabungnya,’’ katanya.
Jika harga elpiji 12 Kg djual sampai Rp100 ribu, katanya itu masih dapat dikatakan dalam batas kewajaran mengingat gas elpiji bukan subsidi.
Namun jika sampai melewati harga Rp100 ribu, maka Disperindag dapat bertindak tegas sampai dengan mencabut izin agennya.
“Kami terus pantau dan cek langsung, agen resmi elpiji tidak berani menjual melebih Rp100 ribu per tabung. Kalau eceran yang masih ada, karena mungkin mereka menghitung jarak dan ongkos minyaknya segala,” tuturnya.
Terkait persediaan gas elpiji di Pekanbaru mencukupi hingga tiga bulan ke depan, katanya tidak bakal kekurangan mengingat stasiun SPBE berada di Pekanbaru.
‘’SPBE di Pekanbaru ada dua atau tiga tempat, mudah-mudahan tidak akan pernah kekurangan. Kemarin sempat terjadi kelangkaan hanya isu saja, sebenarnya tidak begitu. Itu untuk kepentingan segelintir orang yang memanfaatkan situasi,” katanya.
Pantauan Riau Pos sampai Kamis (16/1), pangkalan yang menjual harga gas elpiji 12 Kg hampir semua menjual gas seharga Rp100 ribu. Itu seperti pangkalan di Jalan Pasir Putih. Sedangkan pengecer menjual gas 12 Kg dari Rp120 ribu sampai Rp125 ribu per tabungnya.(ilo)
