Laporan HENDRAWAN, Pekanbaru hendrawan@riaupos.co
Trotoar yang seharusnya diperuntukkan bagi pejalan kaki berubah fungsi menjadi tempat parkir kendaraan. Meski Pemko Pekanbaru melalui Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishuhkominfo) mengaku kerap melakukan penertiban, namun fenomena ini tetap saja ada di Kota Bertuah.
Pemandangan ini sangat umum ditemukan di beberapa titik di Pekanbaru, terutama di jalan-jalan protokol seperti di Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Ahmad Yani, Jalan Hang Tuah dan sejumlah trotoar jalan lainnya.
Pantauan Riau Pos, Kamis (15/11), rambu-rambu larangan parkir dan portal larangan seperti di sekitar Jalan Sudirman belum dihiraukan warga. Hal serupa juga bisa dilihat di Jalan Ahmad Yani.
Trotoar di lokasi ini tidak hanya jadi tempat parkir, sejumlah trotoar juga menjadi lintasan roda dua. Padahal trotoar ini khusus untuk pejalan kaki yang tidak dikontruksi menampung lebih berat seperti sepeda motor, karena di bawahnya adalah parit.
Pemandangan ini juga terlihat pada saat malam hari di sejumlah trotoar jalan yang dijadikan tempat untuk memarkir kendaraannya, seperti misalnya di Jalan Diponegoro, Jalan Sudirman, dan Jalan Soebrantas.
Bahkan di Jalan Hang Tuah dekat RSUD Arifin Achmad, pada siang hari trotoar tetap menjadi lahan parkir kendaraan. Kebanyakan pengendara yang ditemui wartawan, mengaku parkir di trotoar karena tidak ada lahan parkir.
‘’Yah, mau parkir dimana lagi. Nanti kalau di Jalan, ditangkap polisi pula awak bang, sebentar aja cuma,’’ jawab seorang pemuda tanggung yang hanya bersedia dipanggil dengan nama Ucok. Dengan santai Ucok berlalu memasuki RSUD membawa serta helm yang dikenakannya, Kamis (15/11) kemarin.
Kebanyakan pengendara berargumen, parkir di trotoar tidak mengganggu pejalan kaki karena jumlah pejalan kaki di Pekanbaru tidak seberapa banyak jika dibandingkan dengan kota-kota besar lainnya di tanah air.
“Di sini kan pejalan kaki sedikit, gak kayak di Jakarta atau Jogja, yah gak masalahlah parkir di trotoar. Yang pentingkan gak mengganggu lalu lintas yang lebih penting,’’ ujar Mulyo Hadi yang sempat ditanyai wartawan di sekitaran Jalan Ahmad Yani.
Lain cerita pengendara lain pula keinginan pejalan kaki. seorang pejalan kaki bernama Rima Adeline menganggap parkir apalagi melintas di trotoar baginya sangat mengganggu. Rima yang merupakan karyawan swasta di sebuah rumah sakit berpendapat, seharus pihak berwajib konsen pada hal ini.
“Kan sudah ada tempat parkirnya, kenapa masih diparkir di trotoar, kan buat orang terganggu saja saat melintas, aparat yang bertanggung jawab konsen dong, tertibkan,” ujar Rima saat ditemui wartawan tak jauh dari Halte di depan Mal Pekanbaru.
Menanggapi masalah ini, Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi Kota Pekanbaru Dedi Gusriadi mengaku pihaknya sudah beberapa kali melakukan penertiban terhadap pengendara yang parkir di sembarang tempat, terutama di trotoar.
Ke depan, dia berjanji akan menggiatkan penertiban demi menjaga ketertiban lalu-lintas dan keindahan kota.
‘’Sejauh ini sudah sering kita lakukan penertiban, namun akan ditingkatkan lagi, begitu juga koordinasi dengan pihak Satlantas demi menjaga kenyamanan dan penataan kota yang baik,” ujar Dedi kepada wartawan baru-baru ini.(h)