KOTA (RIAUPOS.CO) - Proyek pembangunan pasar induk yang berlokasi di Jalan Soekarno-Hatta, Kelurahan Sidomulyo Barat, Kecamatan Tampan terus digesa. Awalnya, Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru menargetkan investor agar pasar tersebut bisa difungsikan pada 2018.
Namun sayangnya harapan itu tidak bisa terealisasi. Pembangunan fisik yang direncanakan dimulai sejak 2016 silam tidak terlaksana dan saat ini pembangunan masih terus dilanjutkan. Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kota Pekanbaru Ingot Ahmad Hutasuhut mengatakan, pembangunan pasar induk tersebut sudah ada progres yang baik.
Meski sebelumnya ada problem terkait penerbitan izin mendirikan bangunan (IMB). Namun saat dipastikan Ingot pembangunan terua berjalan secara pasti.
“Sudah jalan (pembangunannya, red). Sudah pernah dijelaskan. Kenapa bisa lambat. Sudah dilakukan upaya-upaya agar tetap berjalan,” ujar Ingot Ahmad saat dikonfirmasi Riau Pos Ahad (15/7) terkait pembangunan pasar Induk tersebut.
Keberadaan pasar induk selain untuk menampung pedagang kaki lima (PKL) juga bertujuan sebagai titik utama bongkar muat sembako berkapasitas besar. Ia berharap pembangunan pasar tersebut bisa berjalan baik hingga segera tuntas pembangunan fisiknya. Sehingga dapat segera dimanfaatkan pedagang dan aktivitas sejenis lainnya.
Ingot mengakui persoalan administrasi (penerbitan IMB yang molor) turut berdampak terhadap pembangunan pasar induk. Ke depan ia berharap tidak ada kendala lagi. “Sekarang kita mencoba sedang mengkaji untuk memperpanjang itu. Karena persoalan sebelumnya karena persoalan administrasi,” terangnya.
Ditanya tentang target beroperasinya pasar, Ingot Ahmad mengatakan itu diketahui saat evaluasi dan itu bakal dilakukan. “Tentu kita hitung ulang, evaluasi progresnya sampai di mana, berapa lama perlu,” sebutnya.
Karena molornya pembangunan fisik memungkinkan bakal diulang kembali tendernya, hal itu menurut Ingot tidak harus dilakukan. Karena menurutnya lambatnya pembangunan juga disebabkan dengan lambatnya IMB.(ilo)