Semua Kue Memiliki Unsur Tempe

Pekanbaru | Kamis, 16 Mei 2019 - 11:00 WIB

Semua Kue Memiliki Unsur Tempe
Puluhan keripik dan cake yang dikemas dalam wadah plastik terlihat berjejer rapi di sebuah gerai yang berada di Jalan Dahlia, Pekanbaru. Sebuah gambar kepala pria memakai tanjak dengan mata melotot dan mulut terbuka berada di depan gerai tersebut.

(RIAUPOS.CO) -- Gerai tersebut adalah House of Tempe (HOT). Siapa tak kenal tempe, makanan khas Indonesia ini memiliki tempat tersendiri di hati penggemarnya. Tak terkecuali dengan pemilik gerai HOT, Novi Kurniaty.

Sekilas biasa saja, jika masyarakat sudah terbiasa memakan dan membuat kue bolu pisang, Novi berani membuat gebrakan baru. Cake tempe atau kue bolu tempe. Bahkan Novi juga membuat brownis dengan campuran tempe.

Tak mudah bagi Novi untuk bisa menemukan resep yang pas bagi bolu tempenya. Novi bercerita, ia telah mencoba berbagai cara untuk menjadikan tempe sebuah cake yang bisa dimakan dan memiliki rasa yang lezat. “Nyobanya puluhan kali, gak terhitung lah. Try and error, tapi dicoba terus sampai dapat rasa yang enak,” kata Novi.
Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Tempe yang dipakai untuk membuat bolu tempe harus diserut terlebih dahulu. Menurut Novi rasa tempe pada bolu memang tidak sekuat rasa pisang pada bolu pisang. Kendati demikian, nutrisi pada tempe tida hilang dan bisa dikonsumsi bahkan bagi orang yang tidak menyukai tempe.

Awal mulanya, Novy terinspirasi dari ketidaksukaan anaknya dengan tempe. Ia memikirkan cara, agar anaknya mendapatkan nutrisi dari makanan berbahan dasar kedelai tersebut.

“Anak saya itu nggak suka dengan tempe, jadi mikirlah, gimana caranya anak saya ini bisa makan tempe, lalu terpikirlah membuat makanan lain, tapi kombinasinya tempe,” ujar Novi, Selasa (14/5).

Selain itu, Novi selalu mencoba untuk membuat sesuatu yang sempurna demi anak dan keluarganya. Tak heran, terdapat HOT Quotes yang berbunyi “Keluarga yang bahagia diawali dengan cinta, dibangun dengan kasih sayang, dan dipelihara dengan kesetiaan”.

Tinggal di Pekanbaru, selalu identik dengan kemelayuannya. Budaya itu ia rekatkan dengan produk tempe olahannya. Seperti pada gambar maskot HOT, bergambar kepala pria melotot dengan mulut terbuka lebar dan memakai tanjak. Pria dalam gambar itu bernama Wak Dang.

“Wak itu artinya kan paman. Dang itu, kalau orang Pekanbaru sering nyebutinnya di akhir kalimat. Kebanggaan orang Pekanbaru daaang,” ujar Novi mempraktikkan cara masyarakat Pekanbaru menyebut dang di akhir kalimat.

Untuk mencoba apakah rasa yang didapat sudah pas, ia memberikan tester kepada rekan-rekannya. Novi tidak mengatakan jika produk tersebut adalah miliknya ketika meminta temannya untuk mencoba.

“Kalau dibilang itu milik kami, nanti dia gak akan kasih kritik. Yang dibilang pasti yang bagus-bagus aja, jadi ya saya bilang saya beli di sini lo, menurutmu gimana,” terang Novi.

Novi berharap produknya bisa dipasarkan hingga luar daerah dan menjadi kebanggaan tersendiri bagi Pekanbaru. “Harapannya bisa buka cabang dan banyak mitra. Agar masyarakat Pekanbaru bangga dengan budayanya,” pungkasnya.

Produk-produk di gerai yang berada di Jalan Dahlia Pekanbaru ini, semuanya memiliki unsur tempe di dalamnya. Selain itu HOT memiliki tagline teman pulang paling sempurna.(*2/ade)

Laporan MARRIO KISAZ, Kota









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook