PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Aksi teror yang terjadi di beberapa wilayah di Indonesia mendapat kecaman dari berbagai pihak. Begitu juga dengan para mahasiswa lintas agama yang tergabung dalam organisasi Cipayung Pekanbaru.
Yakni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Mereka mengecam aksi teror itu.
“Beberapa waktu terakhir ini aksi terorisme meresahkan rakyat Indonesia,” kata Koordinator Cipayung Wahyudi Ilfaman saat menggelar jumpa pers di Pekanbaru, Selasa (15/5).
Kabid KPP HMI Pekanbaru itu menjelaskan serangan aksi beruntun tersebut menjadi keresahan masyarakat. Aksi teror ini dimulai dari penyerangan Rutan Mako Brimob Depok pada Kamis (10/5) lalu. Kemudian disusul dengan aksi teror bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya pada Ahad (13/5).
“Kemudian publik kembali dikejutkan dengan sebuah ledakan di Rusun Wonocolo, Sidoarjo pada Ahad (13/5) malam. Setelah itu terjadi lagi ledakan bom di Mapolrestabes Surabaya pada Senin (14/5),” ujarnya.
Untuk itu, pihaknya mengeluarkan pernyataan sikap. Ada lima poin pernyataan sikap yang mereka lahirkan. Pertama, menyampaikan turut berduka cita terhadap korban aksi terorisme yang terjadi di beberapa wilayah di Indonesia. Kedua, mengecam keras aksi terorisme yang tidak berprikemanusiaan yang dapat mengancam keharmonisan hidup berbangsa dan bernegara. Ketiga, mengimbau seluruh elemen masyarakat tidak mudah terprovokasi atau memprovokasi dengan menyebarluaskan foto dan video aksi terorisme. Keempat, mendesak dan mendukung Badan Intelijen Negara (BIN) mengusut tuntas jaringan teroris di Indonesia bersama aparat keamanan negara lainnya. Kelima, mendorong DPR RI segera mengesahkan revisi UU Nomor 15 tahun 2003 tentang Terorisme sebagai kekuatan hukum aparatur negara dalam mencegah dan mengambil tindakan.
“Atas nama kemanusiaan dan semangat persatuan, kami Cipayung Pekanbaru mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bergandengan tangan dalam menjaga NKRI yang berlandaskan ideologi Pancasila dengan bingkai Bhinneka Tunggal Ika,” kata Ketua PMKRI Pekanbaru Sovia Siagian.
Didampingi Ketua Cabang GMKI Pekanbaru Starry Kindly Siregar, Ketua Cabang PMMII Pekanbaru Amri Hasibuan, Sekretaris Cabang GMNI Pekanbaru Alberto Sagala dan Kabid KPP HMI Pekanbaru Wahyudi Ilfaman, Sovia Siagian menyampaikan, agar masyarakat tetap berpegang teguh dengan semangat kesatuan.
“Tetaplah berdiri teguh, tanpa sekat, tanpa terpecah belah dan mendorong untuk bersama-sama membangun Indonesia dengan semangat kesatuan,” ujar Sovia.
Dalam hal ini, mereka juga menggelar aksi seribu lilin pada Selasa malam di Bandar Serai. Sebelum ke sana, mereka terlebih dahulu berkumpul di DPRD Riau. Selanjutnya menggelar aksi long march ke Bandar Serai. Setelah Salat Magrib berjamaah bagi penganut Islam, barulah dilakukan aksi seribu lilin. Selain aksi seribu lilin, juga dilakukan aksi teatrikal dan pembacaan puisi. Terakhir, dilakukan doa bersama untuk korban bom atas aksi terorisme beberapa hari terakhir.
“Kita tidak pandang itu dari agama apa pun. Atas kemanusiaan, kami empati atas korban masyarakat sipil,” ujar Koordinator Cipayung, Wahyudi Ilfaman.(dal)