Laporan ADRIAN EKO dan MUSLIM NURDIN, Pekanbaru
Hari ini, seluruh siswa SMA sederajat di Pekanbaru akan menghadapi Ujian Nasional (UN). Tahun lalu kelulusan UN tingkat SMA di Pekanbaru mencapai 99 persen.
Diharapkan dengan kerja keras seluruh elemen pendidikan, tahun ini kelulusan SMA bisa lebih baik dibandingkan tahun lalu.
Untuk mencapai itu semua, Wali Kota Pekanbaru berharap siswa dapat menjawab pertanyaan dengan tenang dan benar serta tidak mempercayai kunci jawaban dari siapapun.
‘’Selamat ujian saya sampaikan kepada mereka yang akan menghadapi UN. Saya mengerti, tekanan untuk bisa lulus sangat besar kepada siswa, namun yang terpenting jangan sampai menggunakan jalan pintas. Cukup jawab dengan jawaban yang benar dan jangan nyontek,’’ ujar Wali Kota Pekanbaru, H Firdaus ST MT kepada Riau Pos, Ahad (15/4).
Menurut Wali Kota Pekanbaru, hingga saat ini dia belum mendengar adanya kunci jawaban yang menyebar di antara siswa Pekanbaru. Meski begitu, dia berharap baik siswa maupun guru diharapkan mewaspadai adanya tindakan penyebaran kunci jawaban karena belum tentu kunci jawaban tersebut benar.
Namun mantan Kadis PU Riau ini tidak memungkiri kemungkinan ada siswa yang mendapatkan kunci jawaban dari tempat kursusnya atau try out seperti yang sempat terjadi tahun lalu.
‘’Janganlah percaya sama yang seperti itu. Percaya saja sama kemampuan. Jika itu dipakai justru nanti menjerumuskan mereka. Soal UN itu steril, bahkan dikawal sama polisi sampai ke sekolah. Sulit bisa membobolnya dan menjawab sebelum pelaksana UN. Belajar dan kuatkan diri tentu akan lebih baik, dan prestasi kita dibangun bukan atas ketidakjujuran melainkan kejujuran,’’ imbaunya.
13.930 Siswa Ikuti UN
Sebanyak 13.930 orang siswa sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA), pagi ini secara serentak melaksanakan Ujian Nasional (UN). Dari 13.930 orang siswa tersebut, khusus siswa SMA Negeri dan Swasta berjumlah sebanyak 6.947 siswa, Madrasah Aliah sebanyak 889 siswa dan SMK Negeri dan Swasta sebanyak 6.094 orang siswa.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Drs H Yuzamri Yakub MPd kepada Riau Pos, Ahad (15/4). Dia menjelaskan, dalam pelaksanaan UN tahun ini, ada beberapa sekolah yang dalam pelaksanaan UN-nya bergabung ke sekolah lain.
Di antara sekolah yang akan bergabung itu, katanya, SMA Olahraga bergabung ke SMA Plus, SMA Kusuma bergabung ke SMAN 10, SMA Insan Terpuji begabung ke SMAN 11, SMA Al-Azhar Shifabudi bergabung ke SMAN 8.
Sementara SMKN 7 bergabung ke SMKN 1 Pekanbaru, SMK Kehutanan bergabung ke SMKN 4, SMK Teknologi Pelayaran Riau dan SMK Insan Terpuji bergabung ke SMKN 2 Pekanbaru, SMK Darul Hikmah bergabung ke SMKN 3, dan SMK YKWI bergabung SMKN 3.
Yuzamri Yakub mengatakan, dalam pelaksaaan UN, secara keseluruhan mekanisme pengawasan untuk sekolah yang bergabung dengan sekolah lain tetap sama dengan UN umum lainnya, yakni menggunakan sistem pengawasan silang.
Hanya saja ditambahkannya, sekolah yang bergabung akan dikenakan biaya operasional pelaksanaan penyelenggaran UN oleh sekolah pelaksana. ‘’Untuk besaran dananya tergantung ketetapan dari sekolah penyelenggara,’’ ungkapnya.
Dia menambahkan, khusus untuk tenaga pegawas yang akan bertugas pada pelaksanaan UN tingkat SMA dan MA sebanyak 680 orang dan SMK 664 orang. Para pegawas yang sudah diambil sumpah dengan moto ujian berprestasi dan jujur ini tidak akan melakukan pengawasan di sekolahnya masing-masing.
Melainkan dalam melakukan pengawasan, para pengawas yang mengajar di sekolah yang satu akan melakukan pengawasan ke sekolah yang lain. ‘’Dalam melakukan pengawasan, satu ruangan kelas akan diawasi oleh dua orang guru,’’ terangnya.(noi)