JUAL BELI PRODUK ILEGAL

Desi Susanti: Tutup Tempat Usahanya!

Pekanbaru | Rabu, 16 Maret 2016 - 20:01 WIB

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - A nggota Komisi II DPRD Kota Pekanbaru, Hj Desi Susanti S.Sos meminta kepada intansi terkait, seperti BPOM, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru mengambil sikap dan tindakan untuk segera menutup tempat usaha yang dengan sengaja memperjual belikan prodak-prodak ilegal.

Hal ini disampaikan Hj Desi Susanti S.Sos, terkait telah terungkapnya penjualan kosmetik, obat-obatan ilegal di dua lokasi yang berbeda di Kota Pekanbaru oleh Satuan Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditkrimsus) Polda Riau.

"Jika sudah terbukti tempat usaha tersebut menyalahi aturan dengan sengaja memperjual
belikan obat dan kosmetik ilegal kepada masyarakat. Kita meminta kepada dinas terkait agar segera menututup tempat usaha tersebut," ujar Desi Susanti, Rabu (16/3/2016).
Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Politis Demokrat ini juga meminta kepada Disperindag dan intansi terkait agar melakukan pengawasan dengan diperketat, teruatama dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

"Kita saat ini sedang menghadapi MEA, tentunya banyak prodak-prodak luar yang masuk ke Kota Pekanbaru. Jadi kita minta pengawasan oleh
intansi terkait dengan memperketat dan rutin melakukan patroli serta pengecekan langsung ke lapangan, agar peristiwa serupa tidak terualang
kembali, dan tak meresahkan masyarakat," sambungnya.

Desi Susanti juga mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih teliti dan selektif dalam memilih obat-obatan dan kosmetik yang beredar dipasaran saat ini, agar tidak menimbulkan dampak buruk dikemudian hari.

"Kita mengimbau kepada masyarakat terutama kepada kaum wanita agar lebih teliti dalam membeli prodak-prodak kosmetik. Masyarakat jangan hanya melihat harganya yang murah, tetapi juga harus melihat izin prodak tersebut, baik yang dikeluarkan oleh BPOM maupun dari MUI terkait kehalalan suatu prodak yang di jual belikan di tengah-tengah masyarakat," tukas Desi Susanti.

Laporan: Susanto
Editor: Yudi Waldi









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook