KOTA (RIAUPOS.CO) - Pemko Pekanbaru belum berhasil mengungkap pelaku pemalsuan surat izin tempat usaha (SITU) yang terbongkar baru-baru ini. Satpol PP yang diberi tugas mengungkap modus pemalsuan SITU ini mengaku masih harus mengumpulkan keterangan dari pemegang SITU palsu.
”Kami masih nunggu pemiliknya (pemegang SITU palsu, red). Dia masih di Jakarta. Akhir Maret ini baru datang,’’ kata Kepala Badan Satpol PP Kota Pekanbaru Zulfahmi Adrian kepada Riau Pos, Selasa (15/3).
Zulfahmi menjelaskan, untuk mendalami siapa oknum yang diduga mengeluarkan SITU palsu tersebut, Satpol PP merasa perlu meminta keterangan pemilik usaha tersebut. Pemilik bergerak di bidang usaha toko pakaian.
Selain mengagendakan pemeriksaan ini, Zulfahmi menyebut pihaknya juga akan menyita SITU palsu yang kini berkas aslinya masih berada di BPTPM. ”Kami ingin mengetahui apakah ada permainan orang dalam,’’ singkatnya.
Terungkapnya SITU palsu ini setelah petugas Badan Pelayanan Terpadu dan Penanaman Modal (BPTPM) Kota Pekanbaru melakukan razia SITU ke beberapa tempat usaha. Atas temuan ini, BPTPM menyerahkan kasusnya kepada Satpol PP Pekanbaru. Satpol PP melalui Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) kemudian melakukan penyelidikan.
Komisi I Akan Kawal
Sementara itu, Komisi I DPRD Kota Pekanbaru mendesak agar persoalan ini dapat diungkap siapa pelaku penerbitan SITU palsu yang dinilai merugikan pemko itu.
”Kami akan kawal proses ini, dan kami berikan waktu satu pekan pasca SITU palsu itu ditemukan untuk menyelesaikannya,’’ tegas anggota Komisi I DPRD Kota PekanbaruIda Yulita Susanti Selasa (15/3).
Jika dalam sepekan itu tidak ada perkembangan, Ida katakan, Komisi I akan agendakan hearing. ”Kami akan panggil kedua belah pihak, baik dari Pemko, maupun pengusahanya,’’ sebutnya lagi.
Artinya, dari pemanggilan ini pihak Komisi ingin mengetahui sudah sejauh mana prosesnya. ‘’Jadi ini harus jelas, apakah kasus ini serius di tindaklanjuti atau kasus ini malah jalan ditempat,’’ ujarnya.
Kepastian untuk memanggil hearing memang belum disebutkan Ida kapan, yang jelas dirinya akan berkoordinasi dahulu dengan internal komisi. ”Karena ini memalukan, ‘’ tambahnya.(ali/gus)