PEKANBARU (RIUAPOS.CO) - Puluhan warga dari RW 11, Kelurahan Sidomulyo Barat, Kota Pekanbaru terus melakukan penolakan atas pembangunan pasar induk. Bahkan mereka melakukan aksi protes dengan mengarak spanduk keliling areal pembangunan gedung tiga tingkat yang tidak memikirkan dampak lingkungan tersebut.
Aksi mereka digelar, Ahad (16/2) pagi dengan menyuarakan penolakan terhadap bangunan gedung yang terlalu rapat ke badan jalan dan tidak memiliki parit itu.
"Tuntutan kita masih sama, ada drainase dan badan jalan, itu saja," tegas Ketua RW 11 Firdaus kepada RiauPos.co.
Dengan kondisi gedung yang sudah dibangun itu, warga meminta agar dibongkar dan membuat bahu serta parit di lokasi. "Solusinya ya menurut warga seperti itu. Kios-kios yang sudah dibangun dibongkar agar ada bahu jalan dan saluran air di wilayah kami," kata dia.
Menurut Firdaus, sebelum bangunan itu dibangun juga sudah ada upaya dari warga. Bahkan anggota DPRD dan dinas terkait sudah turun ke lokasi. Namun tak ada solusi perihal tersebut.
"Jadi kami juga ambil upaya hukum, agar ada kebijakan dari pemerintah Kota Pekanbaru. Warga sudah bubuhi tandatangan kepada pengacara Suroto SH," ujar Firdaus didampingi puluhan warga.
Mereka berharap, suara warga tersebut didengar oleh pemerintah. Supaya dampak yang ditimbulkan kemudian hari dari pembangunan Pasar Induk dapat diantisipasi.
"Kami tetap menolak, warga RW 11 minta agar keluhan dan aspirasi ini didengar, bahu jalan sama drainase dibuat. Itu intinya," tuturnya.
Laporan: Eka Gusmadi Putra/*1
Editor: E Sulaiman