Dibangun, Drainase Air Hitam

Pekanbaru | Kamis, 16 Februari 2012 - 08:58 WIB

KOTA (RP) - Penanganan banjir akibat genangan air hujan masih perlu menjadi perhatian serius bagi Pemko Pekanbaru, dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum. Pasalnya sampai saat ini masih banyak jalanan di Kota Pekanbaru yang terendam banjir pada saat terjadi hujan deras. Seperti yang sering terjadi adalah Jalan Soebrantas, tepatnya di persimpangan lampu merah Pasar Pagi Arengka. Jalan Soebrantas dekat persimpangan lampu merah SM Amin, Jalan Seokarno Hatta tepatnya di depan Perumahan Sidomulyo, Jalan Kaharuddin Nasution.

Kepala Dinas PU Kota Pekanbaru Ir H Dedy Gusriadi kepada Riau Pos, Rabu (15/2) mengatakan, untuk menangani banjir akibat genangan air hujan tersebut, khusus untuk titik banjir yang terjadi di sepanjang Jalan HR Soebrantas mulai dari persimpangan SM Amin sampai di sekitar kawasan Main Stadium PON XVIII, pihaknya akan membangun drainase primer yang diarahkan ke Jalan SM Amin selanjutnya menuju Sungai Air Hitam.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

‘’Jika pembangunan drainase primer ini sudah selesai dikerjakan, kita bisa pastikan kawasan Jalan HR Seobrantas dekat persimpangan lampu merah sampai ke Main Stadium PON itu tidak akan mengalami banjir lagi,’’ ungkapnya.

Kemudian terang Dedy, dalam menangani banjir akibat genangan air hujan ini, pihaknya sudah membangun tiga waduk, yakni di Jalan Cipta Karya, yang pembangunannya dilaksanakan oleh pemerintah Provinsi Riau, Jalan Garuda Sakti dan Jalan Diponegoro. Hasilnya terang Dedy, dulunya Rumah Sakit Jiwa Tampan yang menjadi langganan banjir, dengan selesainya pembangunan Waduk di Jalan Cipta Karya tersebut saat ini kawasan tersebut terbebas dari banjir. Begitu juga di Jalan Diponegoro juga terbebas dari banjir.

‘’Sekarang ini yang menjadi kesulitan kita adalah tentang pembuangan air dari waduk di Cipta Karya, karena di hilirnya masuk kawasan Kabupaten Kampar. Jika ini dikerjakan, maka tentunya nanti akan menjadi temuan BPK, karena melakukan pengerjaan di luar batas kewenangan. Sekarang kita sedang mencoba untuk membicarakannya dengan Dinas PU Kabupaten Kampar, dan juga pemilik Padang Golf Kubang. Karena saluran drainase primer ini melintasi padang golf itu,’’ ujarnya.

Penanganan lainnya terang Dedy, melakukan pengerukan terhadap anak sungai dan sungai yang mengalami pendangkalan, serta melakukan pengerukan terhadap drainase yang tersumbat akibat sampah.   

‘’Khusus untuk pendangkalan anak sungai dan sungai kita memiliki enam truk dan satu unit alat berat yang difungsikan untuk pengerukan. Sedangkan untuk pembersihan saluran drainase kita memiliki delapan truk dan juga tenaga OP,’’ jelasnya.

Terkait banjir yang terjadi disekitar fly over terang Dedy lagi, ini disebabkan akibat drainase sebagai tempat pembuangan air yang lama dilakukan penimbunan oleh pihak kontraktor, sementara drainase yang baru masih dalam tahap pengerjaan.(lim)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook