PEKANBARU

Kadiskes Minta Masyarakat Bersabar

Pekanbaru | Sabtu, 16 Januari 2016 - 15:40 WIB

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru Helda S Munir meminta kepada masyarakat agar bersabar, mengingat belum terpenuhinya usulan masyarakat yang meminta pengasapan atau fogging di wilayah yang terjangkit Deman Berdarah Dengue (BDB).

Saat ini jumlah masyarakat yang mengajukan usulan fogging terus meningkat setiap harinya. Hal itu terjadi akibat tingginya jumlah masyarakat kota Pekanbaru yang terjangkit DBD pada minggu pertama tahun 2016. Dimana berdasarkan berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Diskes) sudah 36 warga Pekanbaru yang terserang DBD.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Dari 12 kecataman di kota Pekanbaru, Kecamatan Payung Sekaki menjadi daerah penderita DBD terbanyak yakni 8 kasus, Tampan 7 kasus, Senapelan 5 kasus, Sukajadi dan Pekanbaru kota 4 kasus, Marpoyan Damai 3 kasus, Lima Puluh 2 kasus, Rumbai, Bukit Raya dan Tenayan Raya masing masing 1 kasus, sedangkan Rumbai Pesisir dan Sail tidak terdapat penderita DBD.

"Meningkatnya kasus DBD pada pekan pertama Januari 2016, berdampak meningkatnya pula jumlah masyarakat yang mengajukan usulan fogging, sehingga kita akan memberlakukan daftar tunggu sebab keterbatasan jumlah tenaga dan alat fogging, kita minta masyarakt untuk bersabar," ungkapnya kepada Riaupos.co, Sabtu (16/1/2016).

Sesuai aturan, kata Helda apabila ada dalam satu wilayah minimal dua orang terjangkit DBD maka akan dilakukan fogging guna membunuh nyamuk Aedes Aegety disekitaran radius 100 meter.

"Untuk merealisasi itu, kita sudah membuat jadwal fogging berdasarkan usulan dari masyarakat yang kita terima, saat ini setiap hari petugas melakukan fogging di dua tempat," jelasnya.

Untuk melayani terus meningkatnya usulan masyarakat yang meminta fogging, Helda mengaku pihaknya mengalami beberapa kendala seperti keterbatasan obat fogging dan biaya operasional, karena ABPD 2016 kota Pekanbaru belum bisa digunakan.

"Saat ini jumlah obat dan alat fogging terbatas, apabila ada masyarakat tidak sabar menunggu bisa melakukan fogging mandiri di wilayahnya, maka kita siap membantu obat foggingnyan," tambahnya.

Lebih lanjut menurut Helda, fogging merupakan bukan satu satu cara untuk menekan jumlah penderita DBD maupun membunuh sarang nyamuk Aides Aegepty, namun masih banyak cara lainnya yang dapat dilakukan diantaranya melakukan gotong royong rutin agar tempat-tempat yang dijadikan nyamuk untuk berkembang biak hilang.

"Masyarakat bisa menerapkan pola hidup sehat menjaga kebersihan rumah dan lingkungan," imbaunya.

Laporan: Riri R Kurnia

Editor: Yudi Waldi









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook