PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Wali Kota Pekanbaru Firdaus MT menyosialisasikan harga baru tiket bus Trans Metro Pekanbaru (TMP).
Pemberlakuan dari harga baru ini akan diterapkan mulai 1 Februari mendatang. Dengan kenaikan harga tiket ini diharapkan pelayanan terhadap masyarakat dapat lebih maksimal.
Untuk harga tiket normal tahun 2014 ini Rp6.500 dan dijual ke masyarakat dengan harga subsidi berjenjang. Untuk masyarakat umum Rp4.000, mahasiswa Rp3.000 dan untuk pelajar Rp2.500.
Disebutkan Wako, saat ini TMP sudah melayani tujuh koridor. Untuk 2014 ini juga akan mengembangkan rute TMP sampai ke perbatasan tiga kabupaten tetangga.
‘’Untuk pemberlakukan harga baru ini kita rencanakan berjalan Februari dan pelajar kita berikan subsidi yang lebih besar dari lainnya, sekitar 61,5 persen dari harga normal Rp6.500, menjadi Rp2.500,’’ jelas Wako kepada Riau Pos, Rabu (15/1).
Dengan kenaikan harga tiket itu juga, Pemko menambah sebanyak 25 bus baru lagi dan bus yang sudah beroperasi 50 unit, ditambah lagi 20 bus ukuran besar, total 95 unit.
‘’Untuk operasional bus ini kita menggunakan sistem sewa dan sistem ini lebih menguntungkan,’’ katanya lagi.
Dengan penambahan 25 unit lagi bus trans metro yang menggunakan sistem sewa itu, Wako berharap pengembangan rute dapat terealisasi.
‘’Insya Allah rute Trans Metro akan dikembangkan, sampai ke Tambang, Petapahan (Kampar) dan juga sampai Kerinci (Pelalawan), ada juga permintaan Bupati Siak sampai ke Minas,’’ ungkap Firdaus.
Disebutkannya, untuk rute ke Minas realisasinya menunggu selesainya infrastruktur jembatan. ‘’Ini sudah kita rencanakan,’’ sebutnya.
Ditegaskannya lagi, untuk satu kali beli tiket itu bisa berkeliling Kota Pekanbaru, dengan syarat, perpindahan busnya itu dilakukan di halte transfer.
‘’Jika ke luar dari halte transfer maka tiketnya hangus, bisa naik lagi dengan membeli tiket baru lagi. Satu tiket itu bisa satu harian berkeliling Pekanbaru,’’ tuturnya.
Tidak hanya itu, dalam memberikan pelayanan yang baik, kepada masyarakat, Wako minta kepada Perusahaan Daerah (PD) untuk dapat menerapkan disiplin yang tegas.
‘’Kalau ada karyawan pramudi dan pramugara-pramugari yang nantinya tidak disiplin, maka pecat saja, harus tegas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dimulai dari kedisplinan petugas,’’ tutupnya.
Subsidi TMP Disorot
DPRD Pekanbaru bakal kurang setuju apabila besaran subsidi tarif bus TMP 2014 dibebankan pada Pemko Pekanbaru melebihi dari Rp10 miliar. Ketua Komisi II DPRD Pekanbaru, Ir Nofrizal MM mengatakan, DPRD Pekanbaru mempertimbangkan rencana tersebut.
‘’Pada dasarnya jika kebijakan subsidi tersebut untuk kepentingan masyarakat, apalagi pelajar dan mahasiswa agar lebih murah bayar tiket bus TMP kami mendukungnya. Asalkan anggaran yang dialokasikan nantinya tidak lebih dari Rp10 miliar, jika lebih dari itu ya terlalu besar,’’ ujar politidi PAN Kota Pekanbaru ini pada Riau Pos, Kamis (15/1).
Menurut Nofrizal, terwujudnya peningkatan pelayanan sarana angkutam umum di Kota Pekanbaru setiap tahun merupakan harapan semua pihak dan masyarakat.
Sedangkan dengan subsidi tiket bus TMP yang bakal diberlakukan 1 Februari 2014 mendatang salah satu upaya menuju peningkatkan pelayanan.
‘’Untuk peningkatan pelayanan sarana angkutan bus TMP perlu mendapat dukungan, asal jangan subsidi dijadikan target yang dapat membuat terlena,’’ tuturnya.
Subdisi tersebut secara otomatis memberikan napas panjang bagi PT SPP (PD Pembangunan). Di mana dapat membuai perusahaan tersebut. ‘’Ya harapan utamanya tentu saja pelayanan itu. Ke depan tentunya agar dapat mandiri (PT SPP),’’ kata Nofrizal lagi.
Namun yang masih menjadi pertayaan Nofrizal, apakah ada aturan yang memperbolehkan sebuah PT seperti PT SPP tersebut diberikan subsidi langsung dari Pemko Pekanbaru. ‘’Kami tentu mendukungnya tetapi apakah boleh PT itu mendapatkannya (subdidi dari Pemko Pekanbaru),’’ imbuh Nofrizal.(gus/ilo)