PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Polresta Pekanbaru dan Polsek Bukit Raya mengamankan 13 orang yang diduga pengungsi Rohingya yang tidur di trotoar di samping Kantor Konsulat Malaysia, Jalan Jenderal Sudirman, Kamis (14/12). Sebanyak 13 orang pengungsi terdiri dari enam pria dewasa, 6 perempuan dan 1 balita tampak telantar di pinggir jalan.
Menurut keterangan dari warga, pengungsi Rohingya yang telantar ini sudah ada di pinggir Jalan Sudirman sejak pukul 10.00 WIB. ‘’Mereka duduk-duduk dan ada juga yang tidur-tiduran di pinggir jalan. Belum tahu mereka juga mau ngapain. Kami juga tak tahu apakah mereka pengungsi Rohingya atau tidak,’’ kata Syafruddin salah seorang warga yang tak jauh dari para pengungsi pagi itu, kepada Riau Pos.
Ketika diajak bicara awak media, salah seorang pengungsi yang mengaku bernama Shamsoel mengatakan, ia tidak tau mau kemana. ‘’Saya muslim Rohingya dari Bangladesh, tidak tau mau ngapain ke sini. Kami sampai malam tadi,’’ katanya, yang diterjemahkan dari Bahasa Inggris ke Indonesia, kemarin.
Ia mengungkapkan, tidak mengetahui siapa yang membawanya bisa sampai ke Kota Pekanbaru, hanya ikut saja. ‘’Saya tidak tahu siapa orang yang bawa kemarin. Kami sampai tadi malam, tidur di jalanan,’’ ujarnya. Saat ditanyai identitas, tidak ada satu pun dari mereka yang memiliki identitas, yang mereka miliki hanya tas yang berisi baju. ‘’Kami tidak ada identitas,’’ singkatnya.
Tidak lama kemudian, Kasat Samapta Polresta Pekanbaru Kompol Maryanta tiba di lokasi dan langsung menghubungi Kapolsek Bukit Raya AKP Syafnil SH. Tidak berselang beberapa lama, AKP Syafnil SH tiba di lokasi dan langsung membawa pengungsi Rohingya tersebut ke Rumah Detensi Imigrasi Pekanbaru (Rudenim).
Kompol Maryanta menjelaskan, hasil koordinasi dengan Kapolsek Bukit Raya, para pengungsi Rohingya ini akan dibawa ke kantor Rudenim. ‘’Di sana nanti mereka akan diberi makan dulu. Apapun ceritanya ini adalah kemanusiaan yang harus ditangani dengan baik. Kami dari Samapta Polresta Pekanbaru tentunya empati, kita jaga agar tidak ada permasalahan di Kota Pekanbaru,’’ kata Kompol Maryanta.
Sementara itu, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Pekanbaru, Syoffaizal mengatakan, 13 orang tersebut telah diserahkan ke Rudenim. Kemudian, dilakukan pendataan oleh Rudenim dan akan diverifikasi oleh UNHCR untuk menentukan statusnya apakah mereka betul pengungsi Rohingya atau tidak.
‘’Mudah-mudahan dalam satu atau dua hari sudah dapat menyelesaikan verifikasinya. Untuk sementara mereka diduga datang dari Bangladesh,’’ katanya.
Dijelaskannya, untuk total etnis Rohingya di Pekanbaru saat ini yang terdata berjumlah 151 orang. ‘’Sesuai dengan yang terdata saat ini total jumlah etnis Rohingya di Pekanbaru berjumlah sebanyak 151 orang,’’ jelasnya.
Kemudian, Kepala Kesbangpol Riau Jenri Salmon Ginting saat dikonfirmasi perihal adanya imigran asal Rohingya tersebut mengatakan bahwa untuk teknis pengamanan dan penempatan para imigran tersebut pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kesbangpol Kota Pekanbaru. Pasalnya, yang memiliki wilayah adalah Kota Pekanbaru. “Untuk teknis penempatan dan pengamanan para imigran tersebut ditangani oleh Kesbangpol Pekanbaru bersama aparat keamanan setempat. Karena yang memiliki wilayah ada Pekanbaru,” katanya.
Sebelumnya, pihaknya juga sudah melakukan zoom meeting dengan pihak Kementerian hukum dan HAM untuk membahas imigran asal Rohingya tersebut. Termasuk juga membahas antisipasi agar tidak terjadi gejolak di tengah masyarakat. “Kita tidak ingin terjadi konflik seperti yang terjadi di Aceh. Karena itu Kesbangpol Pekanbaru sedang menyiapkan sarana dan prasana untuk para imigran tersebut,” ujarnya.(dof/sol)