Warga Witayu Belum Dapat Bantuan

Pekanbaru | Jumat, 15 November 2013 - 09:27 WIB

PEKANBARU (RP) - Sebagian besar warga RT 11 di Perumahan Witayu, Kelurahan Sri Meranti, Kecamatan Rumbai Pesisir, hingga Kamis (14/11), masih bertahan di rumah mereka.

Padahal ketinggian air sudah mencapai pinggang orang dewasa atau lebih dari satu meter di beberapa rumah di Jalan Gotong Royong V.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Sedangkan di Jalan Gotong Royong IV, III dan II, ketinggian air baru di bawah satu meter. Namun, curah hujan yang masih tinggi membuat warga sekitar semakin khawatir dan tidak bisa tidur nyenyak di malam hari. Sehingga enam sampai sembilan orang setiap malamnya, memilih untuk berjaga.

Menurut Hasan Basri (59), warga Perumahan Witayu kepada Riau Pos, banjir yang terjadi sudah berlangsung sekitar dua pekan. Sedangkan tiga hari terakhir genangan air akibat banjir memenuhi puluhan rumah warga di RT 03, RT 04 dan RT 05.

‘’Saat ini sudah banyak warga yang kekurangan Sembako, sebab kami tidak bisa beraktivitas dengan tenang karena rumah dalam keadaan tergenang. Bantuan pun belum satupun yang datang,’’ tutur pria yang mengungsi ke kedai miliknya di pinggir Jalan Nelayan tersebut.

Selain Sembako, para korban banjir juga berharap bantuan berupa pakaian layak pakai.

‘’Kalau ada selimut atau baju tebal lumayan untuk mengusir dingin. Sebab kalau malam haari sejak banjir ini sangat dingin kondisinya. Apalagi kami berjaga hingga pagi agar bisa mengevakuasi warga lainnya kalau ketinggian air naik lagi,’’ harap Basri.

Sementara itu, di atas tanggul yang terbengkalai pembangunannya, keluarga Ida (43) dan keluarga Khairul (50), menyulapnya menjadi tempat tinggal darurat. Sedangkan tenda yang berdiri di depan tanggul hanya terbentang tikar ala kadarnya tanpa ada yang menghuni.

Beberapa warga yang masih tinggal di rumahnya memilih membuat panggung dari kayu. Seperti yang dilakukan keluarga Mulyadi (33) dan Putri.

Belum adanya tempat mengunggsi yang layak menjadi alasan utama kengganan mereka untuk tinggal di tenda. ‘’Lebih aman di sini, karena tendanya bocor,’’ tutur Putri menjawab Riau Pos yang berkunjung ke rumahnya.

Kondisi kesehatan sebagian warga juga kembali memburuk. Warga mengaku mulai menghalami alregi kulit. Kalau sering keliling perumahan atau sekedar berbelanja ke luar, kaki jadi gatal-gatal karena alergi,’’ tambah Putri.(*4)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook