(RIAUPOS.CO) - Banjir di Kota Pekanbaru semakin mengkhawatirkan. Tidak hanya di jalan, luapan air sudah mulai memasuki pemukiman warga. Untuk itu, Wakil Ketua DPRD Riau Noviwaldy Jusman mendorong agar master plan drainase yang telah dibuat beberapa tahun lalu segera di eksekusi. Ditargetkan pada 2025 mendatang seluruh drainase yang ada di Kota Bertuah sudah terintegrasi.
“Berhubungan ini letaknya di Pekanbaru maka harus ada peran serta Pemko. Mengingat juga perkiraan pembangunan master plan drainase juga menelan anggaran yang besar,” ucap Noviwaldy kepada Riau Pos, Ahad (14/10).
Ia menargetkan awal tahun 2019 mendatang Pemko dan Pemprov mulai membahas master plan tersebut. Kemudian dirampungkan dengan membuat detail master plan. Selanjutnya kedua belah pihak sudah mulai melakukan eksekusi. Menurut dia dalam biaya pembangunan tidak tertutup kemungkinan bisa diminta ke APBN.
“Anggarannya itu diperkirakan mencapai Rp1 Triliun. Tidak ada masalah yang penting tidak ada lagi banjir. Kita juga bisa meminta bantuan APBN. Dengan catatan, setiap pembahasan nanti harus ada menghasilkan detail yang jelas. Karena tidak akan mungkin pusat mau mengeluarkan uang tanpa kejelasan” tuturnya.
Saat ditanya koordinasi antara Pemprov dan Pemko Pekanbaru yang selama ini kurang berjalan, Dedet tidak menampik. Namun ia berkeyakinan masalah tersebut hanya sebatas komunikasi saja. Nantinya bila perlu DPRD Riau akan urut memfasilitasi pertemuan antara kedua belah pihak.
“Kami siap fasilitasi. Yang penting harus ada progres yang terencana dengan baik. Karena target kita 2025 Pekanbaru bebas banjir,” pungkasnya.
Seperti diketahui sebelumnya, genangan air di Kota Pekanbaru semakin hari semakin meluas. Terlebih pada saat musim penghujan saat ini. Adapun solusi yang baru bisa dilakukan pemerintah saat ini masih sebatas pengerukan drainase dan aliran sungai. Sedangkan untuk solusi permanen, yakni pembangunan drainase terintegrasi belum juga terlaksana sampai sekarang.(gem)